Pertanyaan Gengges saat Lebaran? Hadapi dengan Tips dari Psikolog Ini

5 Juni 2019 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lebaran Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lebaran Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Momen Lebaran memang istimewa! Tidak hanya merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa, kita juga bisa bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat yang mungkin jarang ditemui. Senang dan seru ya biasanya, Moms?
ADVERTISEMENT
Tapi seperti halnya pertemuan keluarga besar lain, saat Lebaran, kita bisa saja mendapat berbagai pertanyaan yang menggangu atau membuat kesal! Itu lho, pertanyaan-pertanyaan dari kerabat yang membuat kita merasa dicampuri urusan pribadinya, disindir, diragukan, direndahkan bahkan dijatuhkan.
Pertanyaannya sendiri bisa sangat beragam. Misalnya, "Anaknya kurus banget! Susah ya, makannya?". Atau, "Wah, anak kamu sudah besar. Kasihan dia, sendirian, kasih adik, dong!" Bisa juga, "Eh, umur 3 tapi kok belum lancar bicara, ya? Anakku sudah bisa sebelum umur 2, lho!" Aduh, gengges ya, Moms?
Lantas bagaimana sih, seharusnya kita menghadapi pertanyaan-pertanyaan seperti ini? Psikolog Vera Itabiliana, dari Lembaga Psikologi Terapan UI memberi 4 tips ini:
Ilustrasi lebaran Foto: Shutterstock
Menurut Vera, cobalah untuk menjawab dengan senyum saja dan segera alihkan pembicaraan ke hal-hal lain yang lebih umum dan aman untuk semua. Ke topik makanan Lebaran misalnya.
ADVERTISEMENT
Anda bisa mengatakan, “Eh, ini nastarnya enak lho, kamu sudah coba?”
Vera mengingatkan, "Tidak harus semua pertanyaan atau komentar dianggap serangan. Terima saja, toh tiap orang berhak punya pendapa atau pandangan yang berbeda."
Percaya dan coba berpikir positif bahwa pertanyaan mereka datang dari rasa sayang dan wujud atensi mereka terhadap diri, anak atau keluarga kita.
seorang ibu dengan hijab dan anaknya Foto: Shutterstock
Ada cara agar dapat lancar menyusui selama berpuasa Foto: Shutterstock
Jadikan masukan
Komen atau pertanyaan tentang tumbuh kembang anak juga bisa dijadikan masukan yang perlu diperhatikan, Moms.
"Kadang sebagai orang tua, kita dapat terbuka wawasan tentang anak setelah melihat anak lain yang seusia," Vera mengingatkan.
Vera juga bercerita, hal ini terjadi pada beberapa orang kliennya. "Mereka baru sadar kalau ada yang terlambat di anak setelah pertemuan keluarga besar," tuturnya.
Ilustrasi lebaran Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Daripada memikirkan pertanyaan gengges, lebih baik nikmati saja momem Lebaran dengan hati yang lapang, Moms.
"Ini penting, sehingga bisa menampung semua tanpa harus merasa menjawab panjang lebar atau menjelaskan seluas-luasnya," kata Vera.
Yang menghadapi anak sehari-hari kan, kita sendiri Moms. Bukan mereka. Dan kita jugalah yang paling tahu pasti berbagai hal tentang anak dan kehidupan keluarga kita.
Intinya, jangan sampai merusak momen dan makna Lebaran! Vera mengingatkan lagi, "Jangan sampai rusak, sayang, Lebaran-nya kan, hanya setahun sekali!"