PM Selandia Baru Tetap Akan Memimpin Setelah Cuti Melahirkan

22 Juni 2018 16:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jacinda Ardern (Foto: AFP/Marty Melville)
zoom-in-whitePerbesar
Jacinda Ardern (Foto: AFP/Marty Melville)
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern melahirkan anak pertama. Bayi yang berjenis kelamin perempuan itu lahir di Rumah Sakit Umum Kota Auckland dengan bobot tubuh seberat 3,31 kilogram. Kini Ardern sedang menikmati masa cuti melahirkannya selama 6 pekan untuk merawat putrinya tersebut. Setelah itu, ia menyatakan akan kembali memimpin Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
Keputusan Ardern untuk kembali bekerja itu pun mendapat pujian dan acungan jempol dari banyak pihak. Salah satunya dari Helen Clark yang pernah menjabat sebagai PM Selandia Baru pada 1999-2008. Menurut Clark dalam tulisannya di laman The Guardian, Ardern telah membuat terobosan baru bahwa memiliki anak bukanlah penghalang bagi wanita untuk tetap berkarir atau berpolitik seperti yang dilakukan Ardern.
Clark tidak hanya memuji wanita yang berusia 37 tahun tersebut tetapi juga pasangannya, Clarker Gayford yang berprofesi sebagai presenter televisi. Helen menyoroti bagaimana Gayford mendukung penuh Ardern untuk tetap berpolitik dan menjalankan tugasnya sebagai Perdana Menteri dengan mengambil alih seluruh tugas pengasuhan anak selama Ardern bekerja.
Ya, Moms, pengaturan pengasuhan ini memang sudah dinyatakan sendiri oleh Ardern dan Gayford sejak bulan Januari 2018 lalu. Keputusan tersebut tentu saja juga mendapat sorotan publik. Ardern dan Gayford seolah memberikan role model baru tentang bagaimana kedua orang tua berbagi peran dalam mengasuh anak.
ADVERTISEMENT
"Kami berpikir 2017 adalah tahun yang luar biasa! Tahun ini, kami sama-sama akan menyandang peran ganda. Saya akan menjadi PM dan ibu, sementara Clarke akan mengurus anak menjadi Bapak Rumah Tangga,” kata Ardern dalam cuitan Twitter-nya saat itu.
Inilah sebabnya Clark menyebut apa yang telah dilakukan oleh Ardern dan Gayford perlu ditiru oleh masyarakat. Melalui tulisannya, Clark juga menyampaikan harapan bahwa negaranya akan tetap menjadi contoh yang pertama dalam pelibatan penuh wanita dalam berbagai bidang, dan hal ini bisa ditiru oleh negara-negara lain, terutama untuk negara yang hingga kini masih mendiskriminasikan perempuan.
Ardern kini menjadi sejarah yang ke dua sebagai pempimpin dunia yang melahirkan ketika menjabat. Sebelumnya Pada 1990, Benazir Bhutto juga pernah melahirkan ketika ia menempati posisi perdana menteri Pakistan.
ADVERTISEMENT
Sekali lagi, selamat Ardern!