news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Resolusi Tahun Baru: Jadi Ibu yang Lebih Bahagia

1 Januari 2019 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Menjadi ibu memang campur aduk rasanya. Melihat anak bisa mencapai milestone sesuai usianya atau menyaksikan anak berprestasi tentu sangat menyenangkan bagi setiap orang tua. Tapi, tak dapat dipungkiri, terkadang banyaknya aktivitas dalam menjalani peran sebagai ibu terkadang bisa sangat melelahkan.
ADVERTISEMENT
Perasaan lelah itu, kalau tidak segera diatasi bisa membuat ibu jenuh dan tidak bahagia. Oleh karenanya, di tahun baru ini, yuk buat resolusi menjadi ibu yang lebih bahagia, Moms. Ingat, kebahagian itu bisa menular. Jadi, jika Anda bahagia, maka anak-anak dan seisi rumah juga akan bahagia.
1. Hidup Lebih Sehat
Ibu hamil makan sehat. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu hamil makan sehat. (Foto: Thinkstock)
Tidak perlu melakukan diet ketat untuk mendapatkan hidup sehat. Anda hanya cukup mengatur pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan gizi seimbang, yang tentunya diimbangi dengan olahraga secara rutin. Dengan menerapkan pola hidup sehat, Anda bisa berpikir lebih positif sehingga Anda akan bahagia menjalani peran sebagai ibu.
2. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Seharian mengurus anak dan melakukan pekerjaan rumah tentu melelahkan. Jika sudah begitu, Anda perlu meluangkan waktu untuk me time, Moms. Rasa cemas dan stres berlebih bisa muncul ketika Anda tidak meluangkan waktu untuk diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman She Knows, pakar serta pelatih pengasuhan anak, Christy Whitman mengatakan, bahwa ibu perlu meluangkan waktunya untuk dirinya sendiri, setidaknya satu jam dalam seminggu.
Pola pengasuhan yang positif harus dimulai dari diri sendiri. Jika ibu terus merasa cemas, stres, dan kelelahan, bagaimana ibu bisa menciptakan pola pengasuhan yang positif pada anak?
3. Habiskan Waktu dengan Pasangan
Ilustrasi pasangan suami istri. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan suami istri. (Foto: Shutterstock)
Kapan terakhir kali Anda menghabiskan waktu santai mengobrol dengan pasangan? Kemarin? Minggu lalu? Nulan lalu? atau mungkin, Anda sudah lupa kapan terakhir menghabiskan waktu dengan pasangan?
Moms, menjadi ibu yang bahagia tak hanya sebatas menerapkan pola pengasuhan positif pada anak, tapi juga bergantung pada keharmonisan antar Anda dan suami.
ADVERTISEMENT
Luangkan waktu setidaknya sebulan sekali untuk pergi berkencan dengan pasangan. Anda bisa melakukan hal-hal yang romantis seperti makan malam di restoran mewah, jalan-jalan ke luar rumah, atau hanya sekadar menonton film di bioskop terdekat.
Ingat Moms, anak-anak yang bahagia berasal dari orang tua yang bahagia dengan hubungan pernikahan yang juga bahagia.
4. Belajar untuk Menerima
Menyesali apa yang pernah Anda akukan dan apa yang tidak pernah Anda lakukan, hanya akan membuat Anda jadi stres dan tidak bahagia. Tak ada yang perlu disesali karena memang tidak ada ibu yang sempurna, Moms.
Menjadi sebaik-baiknya ibu adalah ibu yang bahagia. Jadi, berbahagialah dengan peran Anda sebagai ibu.
5. Bagi Waktu untuk Keluarga dan Pekerjaan
Suami istri membersihkan rumah bersama.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Suami istri membersihkan rumah bersama. (Foto: Thinkstock)
Apakah Anda lebih sering menghabiskan waktu di kantor ketimbang berada di rumah bersama keluarga? Jika ya, coba atur lagi jadwal harian Anda, agar kehidupan bersama keluarga dan kehidupan di kantor tetap seimbang dan tidak ada yang dirugikan.
ADVERTISEMENT
Jangan ragu meminta bantuan suami untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, jika hal itu bisa meringankan tugas harian Anda.
6. Menjadi Pendengar yang Lebih Baik
Tak hanya menjadi pendengar yang baik untuk pasangan, tapi Anda juga harus menjadi pendengar yang baik untuk anak. Terutama untuk anak yang memasuki usia sekolah, kisahnya sangat penting untuk didengar dan diikuti. Jangan menganggap remeh semua cerita yang dilontarkan oleh anak. Bersikap acuh, justru membuat anak jadi menutup diri dan jauh dari Anda.