Review Buku Anak: Aku Anak Berani, Bisa Melindungi Diri Sendiri #5

19 April 2019 11:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aku Anak yang Berani, Bisa Melindungi Diri Sendiri #5 Foto: Imesh
zoom-in-whitePerbesar
Aku Anak yang Berani, Bisa Melindungi Diri Sendiri #5 Foto: Imesh
ADVERTISEMENT
Orang tua mana yang tidak gelisah, takut anaknya terkena bahaya narkoba? Maklum, setiap hari kita dengan mudah mendengar atau membaca berita terkait isu narkoba yang mengancam hingga ke anak-anak usia dini. Misalnya tentang anak yang ditawari obat, makanan, atau minuman tidak jelas yang ternyata mengandung narkoba dari teman atau orang dewasa di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Tidak heran kalau ada sebagian orang tua yang merasa perlu sering-sering menasihati anak mengenai bahaya narkoba dan apa-apa saja yang harus anak lakukan untuk menghindarinya. Semua demi memastikan anak paham bahaya dan risikonya sehingga dapat melindungi diri sendiri.
Tapi ada lho Moms, cara untuk membuat anak paham dengan cara yang lebih menyenangkan. Ya Moms, melalui buku cerita yang memang dikemas khusus untuk anak! Misalnya buku Aku Anak yang Berani, Bisa Melindungi Diri Sendiri#5 karya Watiek Ideo dan Nindia Maya.
Merupakan buku ke-5 dari seri buku Aku Anak Berani, Bisa Melindungi Diri Sendiri, buku ini berisi 10 cerita yang relevan dengan keseharian si kecil serta banyak tips pencegahan bahaya narkoba pada anak. Antara lain dimulai dari menolak ajakan untuk merokok.
ADVERTISEMENT
"Biasanya, buku anak-anak memang identik dengan hal-hal yang ringan dan fun. Namun, sejak menulis buku Aku Anak Berani yang pertama beberapa tahun lalu, saya bertekad untuk mengusung isu sosial dan psikologi ke dalam cerita-cerita yang saya tulis," Watiek Ideo memaparkan latar belakang penulisan bukunya.
Watiek juga mengatakan, ia kerap menemui anak-anak usia SD yang sudah merokok di rumah baca yang ia kelola maupun di jalanan. "Miris, sih. Penyebabnya bisa karena memang ortunya merokok ataupun ada tekanan teman sebayanya untuk merokok," ujar Watiek, "Kalau konsep diri anak tidak kuat, pastinya akan ikut-ikutan ataupun dipaksa untuk ngikut temannya."
Anak perlu belajar cara menolak tawaran yang tidak baik Foto: Imesh
Tidak hanya menolak ajakan merokok, melalui cerita-cerita dalam buku ini juga ditekankan bahwa jika anak ternyata tak bisa menegur teman-temannya yang sedang merokok, lebih baik cari teman baru yang bisa memberikan energi positif.
ADVERTISEMENT
"Pastinya tidak mudah. Namun, berusaha mengubah lingkungan akan menghabiskan energi bagi anak. Nah kita sebagai orang tua bisa memberi penguatan saat anak mengalami masa-masa sulit seperti ini agar emosi anak bisa tetap tersalurkan dengan baik," lanjut Watiek.
10 cerita dalam buku Aku Anak yang Berani, Bisa Melindungi Diri Sendiri #5 Foto: Imesh
Dalam menyusun buku ini, Watiek dan Nindia juga mendapat bantuan dari dua orang konsultan ahli. Yang pertama, M Theo Zaenuri, tokoh socialpreneur kreatif mantan pengguna narkoba. Sejak tahun 1999, Theo memutuskan berhenti menjadi pecandu narkoba dan justru membantu memberi edukasi pada masyarakat mengenai masalah penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Theo juga mendirikan Yayasan Sadar Hati.
Lalu ada psikolog anak dan keluarga dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia, Anna Surti Ariani S.Psi., M.Si, yang akrab dipanggil Nina.
Wantiek Ideo dengan buku anak karyanya Foto: Dok: Instagram @watiekideo
"Saya sendiri merasa mendapatkan tantangan dari Mbak Watiek Ideo dan Mbak Nindia Nurmayasari. Bagaimana menyampaikan informasi kepada anak-anak tentang cara melindungi diri dari bahaya narkoba, tapi jangan sampai justru membuat si anak kepingin nyoba," tutur Nina yang merasa puas sekali saat akhirnya proses penulisan selesai dan buku ini diterbitkan.
ADVERTISEMENT
Menurut Nina, anak-anak memang perlu panduan dari orang tua agar lebih hati-hati menerima tawaran dari teman, bisa menjalin pertemanan dan melakukan kegiatan yang berpengaruh positif, hingga terbiasa bercerita pada orangtua asaat mengalami kejadian tidak menyenangkan.
"Anak juga perlu tahu dan waspada terhadap tawaran berbahaya, aktif berkegiatan positif, pandai mengelola emosi dan berkomunikasi," pesan Nina.
Bonus Buku Panduan bagi Orang Tua dari psikolog Foto: Imesh
Untuk membantu orang tua, buku ini juga dilengkapi bonus Panduan Bagi Orang Tua agar dapat semakin mantap mendampingi anak-anaknya. Isinya ada penjelasan dari Nina tentang orang tua seperti apa yang dibutuhkan anak, cara membimbing anak membangun konsep diri yang kuat, tips membimbing agar anak terbuka kepada orang tua, bagaimana mendampingi anak mengelola kesedihan dan emosi negatif lainnya, hingga membimbing anak dalam pemulihan anggota keluarga yang mencandu narkoba. Komplet, ya!
Ilustrasi narkoba. Foto: Andina Dwi Utari/kumparan
Buku anak setebal buku 140 hal yang penuh warna ini dijual seharga Rp. 105.000,- dan juga mendapat apresiasi dari Brigjen Pol. Drs.Bambang Budi Santoso, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur lho, Moms.
ADVERTISEMENT
"Secara moral, upaya penanggulangan bahaya penyalahgunaan narkoba bukan hanya dipikul oleh Pemerintah saja, tetapi seluruh masyarakat khususnya keluarga," papar Bambang pada kata pengantar buku ini. Ia berharap, buku ini dapat menjadi acuan bagi orang tua untuk membimbing putra-putrinya menolak penyalahgunaan narkoba.