Review Film Anak: The Lego Movie 2: The Second Part

15 Februari 2019 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
The Lego Movie 2 Foto: The Lego Movie 2
zoom-in-whitePerbesar
The Lego Movie 2 Foto: The Lego Movie 2
ADVERTISEMENT
Warner Bros kembali mengeluarkan film untuk anak, yaitu The Lego Movie2: The Second Part yang kini tengah tayang di bioskop. Film tersebut merupakan sekuel The Lego Movie yang tayang pada 2014 lalu.
ADVERTISEMENT
Apakah anak Anda sudah menontonnya, Moms? Atau justru Anda tengah mempertimbangkan mengajak si kecil di akhir pekan ini?
Sebelum membeli tiketnya, yuk baca dulu review tim kumparanMOM mengenai film ini. Tentu saja, dari kacamata sesama ibu seperti juga Anda.
Sama seperti di film pertamanya, The Lego Movie 2: The Second Part masih bercerita tentang persahabatan Emmet Brickowski, Lucy Wyldstyle, Batman, Unikitty yang tinggal di Apocalypseburg.
Suatu hari, datanglah seorang alien yang hendak membawa sebagian warga Apocalypseburg ke Harmony Town di Planet Duplo. Lucy, Batman, MetalBeard, Benny, dan Unikitty adalah 5 orang yang berhasil diculik oleh alien itu.
Emmet pun kemudian berusaha menyelamatkan teman-temannya. Dia mengubah rumah yang telah dibangunnya menjadi pesawat antariksa. Untuk menuju ke Planet Duplo, Emmet harus melewati perjalanan sulit melewati Tata Surya Adix.
The Lego Movie 2 Foto: The Lego Movie 2
Di tengah perjalanan itulah, Emmet bertemu dengan Rex Dangervest yang berjanji membantunya menyelamatkan teman-temannya. Ya, Rex merupakan karakter baru yang muncul di sekuel ini. Ia adalah seorang space traveling atau penjelajah waktu.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, petualangan Emmet dimulai saat Rex menemani Emmet mencari teman-temannya yang diculik oleh alien. Alien tersebut adalah utusan dari Queen Watevra Wa' Nabbi, Ratu Harmony Town.
Lantas, bagaimana perjuangan Emmet menyelamatkan teman-temannya dan hal positif apa yang bisa diajarkan pada anak dari film ini?
1. Kepercayaan diri
Lego Movie 2: The Second Part Foto: Lego
Pada film ini, Emmet digambarkan sebagai sosok yang tidak percaya diri. Ia suka bertindak ceroboh, penakut dan terlalu polos.
Emmet kemudian merasa tidak percaya diri dengan kemampuannya. Akhirnya ia melakukan segala sesuatu untuk menjadi kuat, termasuk apapun yang dikatakan teman barunya, Rex. Emmet lupa, bahwa ia punya kebaikan hati yang bisa menjadi kekuatan dirinya.
Ya Moms, menonton film ini bisa jadi kesempatan untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak Anda. Setelah menonton filmnya, Anda bisa mengajak anak berdiskusi, bahwa percaya diri merupakan sebuah karakter perlu dimiliki anak agar ia bisa berhasil mencapai tujuannya.
ADVERTISEMENT
2. Persahabatan yang tulus
The Lego Movie 2 Foto: The Lego Movie 2
Persahabat Emmet dan Lucy diuji pada film ini. Lucy mengatakan sesuatu saat akhirnya bertemu dengan Emmet di Harmony Town.
Tapi, Emmet tidak percaya dengan kata-kata Lucy. Ia lebih mempercayai kata-kata Rex, temannya yang baru ia temui beberapa waktu lalu.
Persahabatan yang ia bangun bertahun-tahun bersama Lucy hancur. Meski begitu, di akhir cerita, Emmet memperbaiki kesalahannya dan ia bersahabat kembali dengan Lucy.
Dari film ini, Anda bisa mengajarkan pada anak bahwa kejujuran dan kepercayaan adalah fondasi yang kokoh untuk membangun persahabatan yang erat.
3.Tidak mudah menyerah
The Lego Movie 2 Foto: The Lego Movie 2
Di akhir film, dunia Lego sempat hancur karena kesalahan Emmet. Semua karakter Lego pun menyerah dengan keadaan.
ADVERTISEMENT
Tapi, tidak dengan Lucy. Ia mencoba membangkitkan semangat teman-temannya yang terjebak di dalam 'kotak neraka' saat dunia lego hancur. Dengan semangat Lucy, ia bisa mengembalikan kepercayaan diri teman-temannya untuk bangkit melawan keadaan. Bisa nih, dijadikan kesempatan untuk mengajarkan anak, bahwa kerja keras dan semangat pantang menyerah adalah kunci untuk membuka pintu kesuksesan.
Namun kumparanMOM juga perlu membuat catatan mengenai alur cerita yang 'maju-mundur' dan konflik yang cukup kompleks dalam film ini. Misalnya tentang tokoh dari masa depan yang hidup di tengah-tengah kita.
Plot twist ini mungkin lebih mudah dipahami oleh anak yang sudah berusia 6 tahun ke atas atau sudah masuk SD. Tapi karena dilabel Semua Umur, tentu saja si kecil yang masih usia prasekolah juga boleh menyaksikannya. Pastikan saja Anda selalu mendampingi dan siap menjelaskan pada anak sesuai dengan kemampuan pemahamannya ya, Moms.
ADVERTISEMENT