news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Review Film Shazam! dari Kacamata Orang Tua

5 April 2019 9:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Review film Shazam! dari kacamata orang tua Foto: Warner Bros.
zoom-in-whitePerbesar
Review film Shazam! dari kacamata orang tua Foto: Warner Bros.
ADVERTISEMENT
Shazam! Seorang remaja 'biasa' yang tiba-tiba menjadi pahlawan super setelah menyebut kata tersebut. Kemampuan super Billy yang muncul tiba-tiba ini seolah membuktikan bahwa setiap orang memiliki sifat pahlawan di dalam dirinya sehingga hanya menunggu waktu saja untuk dapat menyelamatkan dunia. Menarik ya, Moms?
ADVERTISEMENT
Tapi tunggu dulu, film produksi Warner Bros. Pictures yang berdurasi 132 menit ini diberi label R13+, lho! Artinya, film ini ditujukan untuk penonton di atas usia 13 tahun alias setidaknya sudah remaja.
Tentu saja sebagai orang tua Anda lah badan sensor terbaik bagi anak. Sebab, Anda juga yang paling mengerti dan memahami karakter maupun kesiapan si kecil yang bisa saja berbeda dengan anak lain meskipun sebaya. Apalagi memang tak akan ada yang melarang apalagi menghukum bila Anda memutuskan hendak mengajak anak yang belum berusia 13 tahun menontonya.
Namun, simak dulu yuk, Moms, review film Shazam! yang kumparanMOM buat dari kacamata orang tua ini. Siapa tahu, bisa memberi Anda lebih banyak gambaran sebelum mengajak anak menontonnya.
Adegan film superhero 'Shazam!'. Foto: Youtube/Warner Bros. Pictures
Film Shazam! merupakan film action dengan aliran petualangan fantasi berbalut komedi. Film ini diangkat dari DC Comics yang menceritakan kisah Billy Batson (Asher Angel), remaja berusia 14 tahun yang mendapat 'hadiah' ajaib berupa kekuatan menjadi superhero. Saat jadi superhero, sosoknya pun berubah jadi dewasa (Zachary Levi).
ADVERTISEMENT
Seperti film-film superhero lainnya, penonton akan disuguhi banyak kekerasan aksi fantasi, termasuk beberapa adegan perkelahian, penggunaan senjata, aksi kejar-kejaran, tabrakan, ledakan, hingga kematian. Meski begitu, Shazam! mungkin merupakan film paling 'bersahabat' dibandingkan film-film DC lain yang telah ada.
Kalau anak Anda sudah bisa berbahasa Inggris, di film ini ia juga akan menangkat beberapa kata makian. Bukan cuma itu, ada satu adegan di mana karakter-karakter utama pergi ke strip club alias klub tarian erotis. Bila memutuskan mengajak anak nonton, bersiaplah mendampingi dan menjelaskannya ya, Moms.
Adegan film superhero 'Shazam!'. Foto: Youtube/Warner Bros. Pictures
Tetapi cukup banyak pesan positif juga di film Shazam!. Misalnya tentang betapa berartinya keluarga, rasa terima kasih, tanggungjawab, kedermawanan, keberanian, kerja tim, pentingnya membela orang lain hingga bagaimana kita tidak boleh mementingkan diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Karakter utama di film ini juga ditampilkan tidak memiliki banyak uang, tetapi kaya akan cinta tanpa syarat dan dukungan dari keluarga asuhnya.
Lalu ada sosok Freddy yang bisa memberikan representasi positif seorang remaja dengan disabilitas fisik. Juga ada sosok Vazqueze, orang tua asuh yang baik hati, penuh cinta kasih dan selalu mengajarkan anak-anak asuhnya untuk saling menghormati dan menghargai.
Adegan film superhero 'Shazam!'. Foto: Youtube/Warner Bros. Pictures
Untuk anak yang lebih kecil, ada satu adegan yang jadi catatan khusus kumparanMOM. Yaitu adegan kecelakaan mobil di mana seorang pria terlempar ke kaca depan. Dia tidak mati, tetapi tampak jelas berdarah dan mungkin bisa membuat anak merasa ngeri.
Selain itu, di film Shazam! ada sosok penjahat yang mengendalikan makhluk seperti iblis dengan mata besar dan merah bersinar. Mahluk ini, menyerang warga sipil dengan cukup intens. Anak yang berusia di bawah 10 tahun misalnya, mungkin akan takut melihatnya.
ADVERTISEMENT