Riset: 1 dari 4 Anak di Indonesia Kurang Minum

2 Februari 2018 18:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Minum Air 2 (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Minum Air 2 (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kebiasaan minum air sangat penting ditanamkan pada anak sejak dini. Kenapa? Karena ternyata, ada banyak dampak negatif bila anak yang tidak dibiasakan minum air, Moms. Mulai dari mengalami penurunan tingkat konsentrasi yang berdampak pada prestasi belajar atau kegiatan anak sehari-hari hingga risiko mengidap berbagai penyakit.
ADVERTISEMENT
Pertama, tubuh yang kekurangan cairan akan mengakibatkan. Lalu bila kondisi kekurangan air terus menurus dibiarkan terjadi, anak dapat mengalami dehidrasi dan menjadi lebih rentan terkena penyakit kronis seperti infeksi saluran kemih, batu ginjal, diabetes atau konstipasi.
Sayangnya, 1 dari 4 anak di Indonesia justru diketahui masih kurang minum. Data ini merujuk pada riset di 13 negara yang disampaikan pada jumpa pers 'Kolaborasi Strategis Danone AQUA dan TP-PKK Pusat Guna Ciptakan Keluarga Indonesia Sehat di tahun 2030' di Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Senin (29/1).
Tingkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu (Foto: Prameshwari Sugiri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tingkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu (Foto: Prameshwari Sugiri/kumparan)
Riset juga menunjukkan bahwa 30% air yang dikonsumsi oleh anak bukanlah air putih tapi air berwarna. Hal ini antara lain disebabkan karena masyarakat Indonesia masih banyak yang belum menyadari pentingnya mengetahui jenis air minum yang sehat dan aman untuk dikonsumsi karena air minum yang kurang higienis dapat menjadi sumber beragam penyakit.
ADVERTISEMENT
Kondisi memprihatinkan inilah yang menjadi latar belakang kolaborasi antara Danone-AQUA dan TP-PKK. Lewat program pelatihan “Ibu Sehat, Keluarga Sehat”, Danone-AQUA bekerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Pusat untuk memberdayakan para ibu di Indonesia agar meningkatkan pengetahuan dan tanggap bagi keluarganya. Sebagai komunitas Ibu terbesar di Indonesia, Danone-AQUA melihat PKK sebagai mitra yang tepat untuk menjangkau para Ibu yang membutuhkan dukungan.
Perwakilan TP-PKK Pusat & Danone-AQUA (Foto: Prameshwari Sugiri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perwakilan TP-PKK Pusat & Danone-AQUA (Foto: Prameshwari Sugiri/kumparan)
Program pelatihan akan berpusat pada edukasi kesehatan dan keamanan air minum berikut konsep nutrisi dan hidrasi sehat untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat dan sejahtera. Selain itu, pelatihan lain seperti manajemen keuangan, diskusi kesehatan dengan para ahli kesehatan, dan olah raga bersama juga disediakan untuk menambah keterampilan para Ibu untuk keluarganya.
ADVERTISEMENT
“Kami percaya di balik keluarga yang sehat, pasti ada Ibu yang sehat yang memiliki pengetahuan mengenai kesehatan keluarga. Hal inilah yang ingin kami komunikasikan kepada para Ibu, karena Ibu memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan keluarga yang sehat dan sejahtera”, ujar Vera Galuh Ukraina, Vice President General Secretary Danone Indonesia.
Pentingnya Peran Ibu dalam Keluarga (Foto: Prameshwari Sugiri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pentingnya Peran Ibu dalam Keluarga (Foto: Prameshwari Sugiri/kumparan)
Psikolog keluarga, Roslina Verauli, S.Psi, M.Psi, yang akrab disapa Vera, juga berpendapat sama. Turut hadir dalam acara ini, ia menyampaikan peran Ibu dalam keluarga memang sangat penting.
"Peran ibu mencakup pekerjaan rumah, pengasuhan, sampai mendampingi keluarga secara emosi dan mental yang tak tampak dan sukar diukur," kata Vera. Menurutnya, ada 3 hal yang dapat ibu lakukan untuk menjalankan peran pentingnya.
ADVERTISEMENT
Yang pertama, manajemen waktu. Ibu harus bijaksana dan cerdas mengatur waktu agar dapat menyelesaikan tugas-tugas yang banyak sekali itu.
Untuk bisa sukses mengatur waktu, Ibu perlu melakukan langkah kedua yaitu mengoptimalkan support system. Delegasikan tugas-tugas yang mungkin dilakukan oleh suami, anak, maupun asisten rumah tangga. Terkait mengingatkan anak agar cukup minum misalnya, bila Ibu bekerja, ibu bisa minta asisten rumah tangga mengingatkan anak untuk minum air sepulang sekolah. Anda juga bisa minta tolong suami untuk menjadi penanggung jawab air minum di rumah.
Yang ketiga, edukasi diri. Ibu harus terus belajar, belajar dan belajar. Meski tidak ada sekolah untuk menjadi Ibu, tapi ibu bisa mencari informasi, ilmu dan wawasan-wawasan baru dengan banyak membaca, menghadiri seminar atau workshop, hingga mengikuti kegiatan kelompok seperti PKK.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa untuk terus menjaga kesehatan Anda juga, Moms. Bila ibu sehat, pasti keluarga juga sehat!