Sebelum Punya Anak, Bicarakan 5 Hal Ini dengan Suami

4 Mei 2018 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Suami Istri Berdiskusi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Suami Istri Berdiskusi (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Setelah menikah, memiliki momongan rasanya jadi hal yang dinanti-nanti pasangan suami istri. Tapi sebelum si kecil lahir ke dunia, sebaiknya Anda dan suami melakukan persiapan yang matang, yaitu dengan berdiskusi terlebih dahulu agar Anda dan pasangan senantiasa sejalan dalam proses panjang mengasuh anak kelak.
ADVERTISEMENT
Nah, apa saja yang perlu didiskusikan?
1. Bagaimana Bila Tidak Bisa Hamil?
Mayoritas orang yang telah memutuskan untuk menikah pasti ingin memiliki keturunan. Sayangnya, sering kali kenyataan tidak berjalan sesuai dengan rencana. Perlu adanya diskusi bersama pasangan tentang bagaimana bila nanti Anda kesulitan memiliki anak?
2. Rawat Sendiri atau Daycare?
Apabila Anda dan suami bekerja, diskusikan mulai dari sekarang apakah nanti salah satu dari Anda harus mengundurkan diri dari pekerjaan atau tidak, atau mencari solusi lain misalnya dengan cara menitipkan anak di daycare atau bersama orang tua atau mertua. Bila kedua hal tersebut tidak menjadi pilihan, maka mulailah mencari alternatif lain dan pikirkan konsekuensi dari setiap pilihan yang Anda ambil.
ADVERTISEMENT
3. Pembagian Tanggung Jawab
Membesarkan anak bukan hanya tanggung jawab istri saja. Suami juga harus terlibat dalam tumbuh kembang si kecil. Diskusikan sejak dini dengan pasangan soal pembagian peran dalam mengurus anak. Hal tersebut penting untuk menghindari potensi konflik rumah tangga.
4. Kondisi Finansial
Diskusikan tingkat kestabilan finansial rumah tangga Anda. Pikirkan rencana keuangan yang matang untuk jangka menengah dan jangka panjang. Dana pendidikan anak juga harus masuk dalam rencana keuangan Anda.
Jangan lupa bicarakan juga langkah yang perlu diambil untuk stabilisasi kondisi keuangan keluarga.
5. Pola Pengasuhan
Cari tahu mengenai pola pengasuhan, kemudian bicarakan dengan pasangan mengenai pola seperti apa yang cocok dan nyaman bagi keluarga Anda. Buatlah satu kesepakatan agar Anda dan pasangan dapat membesarkan anak dengan cara yang konsisten.
ADVERTISEMENT