Selamat Hari Ibu, Jangan Lupa Bahagia

22 Desember 2017 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Seorang ibu tampak cantik dengan dasternya. Ia merebahkan diri di ranjang. Di wajahnya terlukis senyum manis diselingi rasa cemas. Perutnya besar. Waktu untuk mengeluarkan kandungan yang telah ia rawat dengan penuh cinta selama 9 bulan, sudah dekat.
ADVERTISEMENT
Ibu ialah manusia yang melahirkan kehidupan. Bakti untuk kehidupan ia tempuh dengan perjuangan penuh peluh dan darah. Melahirkan bahkan tak selalu berujung manis. Sebanyak 305 dari 100.000 ibu, meninggal saat melahirkan.
Namun bila putra atau putrinya lahir, semua jeri nyeri terbayar tuntas.
Ibu menjadi pilar penting untuk membesarkan anak. Dari sentuhan kasihnya, anak belajar melangkah maju menuju dewasa. Dari tuturnya, generasi baru belajar melihat dunia.
Segala asah, asih, dan asuh tak berhenti di sana. Ibu masa kini yang bekerja misal, masih harus berurusan dengan kejenuhan di kantor.
Anak-anak mulai beranjak dewasa. Kuliah, bekerja, dan akhirnya berkeluarga.
Sudahkah itu selesai? Tentu saja belum. Seorang ibu akan selamanya ibu yang menaruh hati pada anak mereka hingga napas terakhir. Yang mengharapkan putra-putrinya bahagia.
ADVERTISEMENT
Untuk perempuan-perempuan di seluruh Indonesia, selamat Hari Ibu, selamat berjuang. Jangan lupa bahagia.
Video Editor: Satrio Rifqi Firmansyah
Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 1959 yang menetapkan 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. (Foto: Thinkstock)