Singapura Resmi Menghapus Sistem Rangking di Sekolah! Apa Alasannya?

9 November 2018 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Singapura telah lama dikenal sebagai salah satu negara dengan kualitas pendidikan terbaik di dunia dan jagoan dalam mencetak siswa berprestasi tinggi. Negara tetangga kita ini juga terkenal sangat mendukung pembelajaran hafalan dan punya jam belajar yang panjang untuk mendorong anak-anak sekolah di sana sukses melalui ujian.
ADVERTISEMENT
Tetapi mulai tahun 2019 nanti, akan ada perubahan besar di sana. Ya Moms, Singapura justru melakukan perubahan sistem pendidikan secara mendasar.
Dilansir laman WeForum.org dan Straitstimes.com, Kementerian Pendidikan Singapura akan menghapus sistem rangking di sekolah, meniadakan ujian untuk siswa kelas 1 dan 2 SD, serta mengurangi pelaksanaan ujian siswa kelas-kelas yang lebih tinggi.
Tidak cuma itu, Buku rapor juga akan diubah. Rapor siswa sekolah dasar dan menengah tidak akan lagi menunjukkan apakah seorang siswa berada pada posisi atas atau bawah di kelasnya, juga tidak akan lagi mencantumkan nilai rata-rata kelompok, keseluruhan nilai total maupun nilai minimum dan maksimum yang ditetapkan.
Menteri Pendidikan Singapura, Ong Ye Kung, memaparkan secara langsung pada publik rencana perubahan sistem pendidikan Singapura ini pada bulan Oktober lalu.
Ilustrasi lembar ujian. (Foto: Thinkstock)
Pendekatan baru Singapura terhadap pendidikan ini tentunya sangat kontras dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia, yang masih sibuk berlomba-lomba meraih peringkat tertinggi pendidikan.
ADVERTISEMENT
Apalagi, Singapura merupakan salah satu juara langganan dalam penilaian pelajar internasional Programme for International Student Assessment (PISA) yang diselenggarakan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Setiap tiga tahun melalui PISA, OECD menilai sistem pendidikan di seluruh dunia dengan menguji ilmu perbandingan, membaca dan kemampuan matematika siswa usia 15 tahun.
Selamat tinggal sistem rangking di sekolah (Foto: Shutterstock)
Pada tahun 2015 misalnya, capaian murid Singapura lebih tinggi dibandingkan semua negara peserta. Singapura menetapkan standar untuk keberhasilan ujian dengan mencapai skor rata-rata 1.655 dalam tiga mata pelajaran inti yang diuji oleh ujian 2 jam PISA pada 2016.
Selain Singapura, empat tempat teratas didominasi oleh sistem pendidikan negara-negara Asia Pasifik lain, yaitu Hong Kong, Jepang dan Macau. Sementara Inggris menduduki peringkat ke-22, AS peringkat ke-30 dan Indonesia ada di peringkat ke-62.
ADVERTISEMENT
Artinya dengan perubahan baru di tahun 2019 nanti, mungkin saja, Singapura tidak akan memperoleh gelar juaranya lagi dalam penilaian ini.
Bantu anak agar percaya diri dan terampil berbicara di depan kelas (Foto: Shutterstock)
Lantas, mengapa perubahan sistem pendidikan ini tetap akan dilakukan oleh Singapura?
“Belajar bukan kompetisi!” tegas Ong Ye Kung.
Serangkaian perubahan ini menurut Ong Ye Kung, bertujuan untuk mengurangi perbandingan antara kinerja siswa dan mendorong setiap anak untuk berkonsentrasi pada pengembangan pembelajaran mereka sendiri. Jadi tidak perlu dibanding-bandingkan lagi!
Serangkaian program "pembelajaran terapan" pun dijadwalkan diadakan mulai tahun 2023, untuk meningkatkan pengembangan pribadi dan membantu siswa memperoleh keterampilan kerja di dunia nyata. Program ini memungkinkan anak-anak sekolah untuk terjun ke dalam topik-topik ekspresif seperti drama dan olahraga, serta lebih banyak area yang berfokus pada industri seperti komputer, robotika, dan elektronik.
Anak Menjadi Lebih Pintar (Foto: Thinkstock)
Perubahan pendidikan ini, diyakini dapat mengalihkan fokus dari kesempurnaan nilai ujian pada upaya menciptakan individu yang lebih baik, yang dibutuhkan Singapura di masa depan. Mereka ingin mendorong perkembangan sosial di antara para siswa hingga meningkatkan kesadaran diri siswa agar terbiasa berpikir kritis, memiliki jiwa pemimpin, dan terampil menyelesaikan masalah maupun membuat keputusan. Semua ini dianggap lebih sesuai untuk mempersiapkan para siswa untuk bekerja di berbagai bidang yang terus berkembang.
ADVERTISEMENT
Masuk di akal juga, ya? Nah Moms, bagaimana menurut Anda?