Stres pada Masa Kehamilan Menyebabkan Bobot Bayi Sangat Kecil

29 Desember 2017 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi dengan ukuran kecil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi dengan ukuran kecil. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Stres yang dialami ibu hamil ternyata dapat memberikan dampak terhadap pertumbuhan janin. Sebuah penelitian dari institusi Inggris mengungkapkan bahwa stres membuat aliran darah melalui arteri menjadi berkurang sehingga menghambat proses asupan makanan pada janin. Asupan gizi ini berujung kepada bayi lahir lebih kecil dari ukuran normal.
ADVERTISEMENT
Dilansir BBC, dokter dari Rumah Sakit Queen Charlotte dan Chelsea di London menemukan ibu hamil memiliki perasaan cemas atau stres selama mengadung memiliki "pola aliran darah abnormal yang signifikan melalui arteri rahim". Temuan yang dipublikasikan di British Medical Journal ini mengungkapkan bahwa keadaan psikologis ibu dapat mempengaruhi perkembangan janin dan berat bayi yang lahir.
Para peneliti menemukan bahwa kelompok yang paling cemas 27 persen memiliki indeks resistensi cukup tinggi untuk menjadi ‘perhatian klinis’. Sementara 4 persen responden pada kelompok yang memiliki kadar kecemasan yang juga mengalami gangguan aliran darah arteri uterus.
Salah seorang anggota tim peneliti Dr Vivette Glover mengatakan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang mengalami stres memiliki ukuran 10 persen lebih kecil dari bayi normal. Tidak hanya masalah ukuran, stres pada ibu juga memungkinkan bayi menjadi rentan terhadap penyakit di kemudian hari.
Stres. (Foto: Freepik )
zoom-in-whitePerbesar
Stres. (Foto: Freepik )
Bayi tersebut rentan akan berbagai penyakit mulai dari depresi, diabetes, hingga jantung koroner. Dr Glover mengatakan bahwa lebih banyak penelitian diperlukan untuk menentukan mengapa stres harus berdampak pada tumbuh kembang janin.
ADVERTISEMENT
"Salah satu alasannya adalah stres meningkatkan kadar hormon seperti adrenalin yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan menurunkan aliran darah. Mekanisme lain yang mungkin adalah kecemasan memiliki efek kimiawi terhadap perkembangan pembuluh darah pada kehamilan sebelumnya,” ujar Glover.
Klaim akademik terkait hubungan efek stres dengan ukuran bayi saat lahir masih diperdebatkan. Juru bicara British Advisory Service, Ann Furedi, menganggap temuan tersebut justru memicu kepanikan para ibu-ibu.
“Ketika seorang perempuan sedang hamil, maka ia akan sering mengalami stres dan merasa panik tentang bagaimana kehamilannya akan berakhir. Banyak wanita cenderung khawatir dengan penelitian seperti ini. Saran saya kepada mereka adalah untuk bersantai,” tutup Furedi.
Ibu-ibu jangan stres ya setelah membaca artikel ini. Rawat kehamilan dengan bahagia ya!
ADVERTISEMENT