Tips Atasi Tantrum pada Anak Berkebutuhan Khusus

5 Desember 2018 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak menangis meraung (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak menangis meraung (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Saat anak tantrum, kesabaran orang tua seakan diuji. Karena biasanya, amarah anak diluapkan dengan mengamuk, alhasil Anda dibuat malu dan bisa terpancing untuk marah. Tantrum merupakan hal yang normal terjadi pada anak berusia di bawah 6 tahun.
ADVERTISEMENT
Tak hanya terjadi pada anak normal, namun juga pada anak yang berkebutuhan khusus. Saat anak tantrum, ada hal yang diinginkan oleh anak, namun belum bisa diucapkan dengan jelas olehnya. Menangani anak tantrum, baik pada anak berkebutuhan khusus atau tidak, bisa dibilang tak begitu berbeda.
Masfuukhatur Rokhmah, psikolog klinis di Metamorfosis Self Development Center, berbagi tips untuk mengatasi tantrum pada anak berkebutuhan khusus. Begini caranya, Moms.
1. Kenali penyebab dan jenisnya
Moms, anak yang tantrum biasanya disebabkan oleh sesuatu. Saat anak yang berkebutuhan khusus tantrum, ia biasanya menginginkan sesuatu atau ada hal yang membuat ia tak nyaman dan ketakutan. Maka itu, Anda harus tahu faktor-faktor penyebab tantrumnya.
Perhatikan pula, selain benda yang diinginkan, biasanya ia juga punya fobia yang membuatnya tak nyaman, seperti ada yang takut keramaian dan ruang sempit. Alhasil, mengamuk adalah cara penyalurannya. Bila sudah demikian, ajak ia berpindah ke tempat yang lebih sepi.
Ilustrasi ibu dan anak.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
2. Kontrol emosi Anda
ADVERTISEMENT
Anak yang tantrum tak hanya soal berteriak. Bisa lewat gerak psikomotorik, seperti memecahkan barang. Bisa hanya dengan menunjukkan ekspresi cemberut, bisa juga dengan bentuk penolakan, seperti melakukan mogok melakukan sesuatu.
Mengetahui ciri anak terutama yang berkebutuhan khusus, saat tantrum penting, Moms. Agar kita bisa tahu cara apa yang bisa kita lakukan untuk menenangkannya. Dan hal ini bisa Anda wujudkan bila Anda sudah lebih dulu mampu menguasai diri Anda, untuk tidak ikut terbawa emosi. Bila ia hanya menunjukkan dengan ekspresi cemberut, Anda masih bisa mengajaknya mengobrol. Tapi bila sudah mengamuk, pindahkan ia ke tempat yang lebih sepi.
3. Penerimaan emosi dan memeluknya
Alih-alih memarahi, memeluk anak berkebutuhan khusus yang mengamuk adalah pilihan yang tepat. Dengan memeluk, Anda bisa menyalurkan rasa aman, rasa kasih sayang, dan rasa nyaman bagi anak.
ADVERTISEMENT
Beritahu anak bahwa tingkah mengamuknya itu tidak baik lewat bahasa yang lembut. Tunjukkan rasa empati di ekspresi wajah kita. Beri pengertian secara perlahan. Jangan dengan nada membentak. Sabar adalah kunci, Moms.
Penyebab balita takut pisah dengan ibunya (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Penyebab balita takut pisah dengan ibunya (Foto: Pixabay)
4. Konsisten terhadap aturan
Saat menghadapi anak tantrum, taat pada peraturan adalah kunci. Misalnya, jika anak tantrum karena menginginkan sesuatu, tetap konsisten jangan langsung mengabulkan permintaannya. Sekali kita mengabulkan keinginannya, anak akan mengamuk untuk menjadi senjata dalam memperoleh keinginan.
Coba alihkan perhatiannya dari hal yang diinginkan atau ditakuti. Ajak anak bermain, makan eskrim, atau melakukan hal lain yang bisa membuatnya tenang. Jika Anda ingin memberikan peraturan baru yang ingin dituruti anak, coba berikan dengan bahasa yang lebih lembut dan cara yang berbeda.
ADVERTISEMENT
"Pemahaman, kasih sayang, kesabaran, dan cara yang benar akan memudahkan kita mengatasi tantrum." Kata Masfuukhatur Rokhmah.
Penulis: Nanda Saputri