Tips Bersikap di Depan Anak Pasca Pemilu

17 April 2019 7:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keluarga muda dengan dua anak Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keluarga muda dengan dua anak Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemilu 2019 dilaksanakan serentak di seluruh pelosok Indonesia hari ini. Sudahkah Anda memberikan suara Anda? Bila sudah, pasti lega rasanya sudah menjalankan hak sekaligus kewajiban kita sebagai warga negara.
ADVERTISEMENT
Tapi, belum selesai lho, Moms! Kita masih perlu menunggu hasilnya dan yang juga sangat penting terus menjaga sikap di depan anak pasca Pemilu, lepas dari capres pilihan kita menang atau kalah.
"Stay calm! Ini kata kuncinya," ujar Alzena Masykouri MPsi, Psi, dari Sentra Tumbuh Kembang Anak, Kancil, Jakarta Selatan, saat menjadi pembicara dalam diskusi tentang anak dan pemilu yang diselenggarakan oleh Komite Sekolah Tetum Bunaya di Jagakarsa, Jakarta Selatan awal bulan lalu.
Menurut Alzena, kita harus ingat, anak-anak selalu memerhatikan dan mencontoh orang tuanya. Jadi kalau kelak calon yang kita dukung dalam Pemilu kalah, terima dan pahamilah semua emosi namun tetap dengan tenang.
Ilustrasi keluarga muda bahagia Foto: Shutterstock
"Kalem saja, bersikap seperti biasa," ujar Alzena, "Tidak usah ditutupi pada anak. Jelaskan bahwa sedih dan kecewa wajar. Tapi jelaskan juga bahwa kita sudah menunaikan kewjiban dan hak, sekarang mari kita dukung Presiden yang menang."
ADVERTISEMENT
Alzena juga berpesan, orang tua perlu menjaga sikap agar dapat memberikan anak rasa aman. Jangan sampai, anak menangkap rasa kecewa atau kesal Anda sebagai tanda adanya situasi yang tidak aman.
"Beri anak rasa aman, yakinkan anak bahwa kita akan baik-baik saja. Karena bukan cuma Presiden yang menjalankan negara," pesannya.
Ilustrasi keluarga muda kompak Foto: Shutterstock
Demikian juga bila calon yang kita jagokan dalam Pemilu ini menang. Menunjukkan rasa senang bahkan merayakannya tentu boleh, tapi tak perlu berlebihan dan jangan sampai seolah mengecilkan, merendahkan apalagi menghina yang kalah serta pendukungnya.
"Kecuali kalau orang tua mau anaknya mencontoh mengecilkan, merendahkan atau menghina orang lain. Tidak mau, kan?" tukas Alzena.
Nah Moms, yuk, sama-sama menjaga sikap di depan anak. Teruskan juga artikel ini pada orang tua lain demi kebaikan bersama.
ADVERTISEMENT