news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tips Kurangi Risiko Anak Sakit setelah Berenang

23 Juni 2018 11:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak kecil berenang di kolam. (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak kecil berenang di kolam. (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Pernahkah anak Anda sakit setelah berenang di kolam Moms? Entah itu diare, kram perut, demam, mual, hingga muntah. Ya, kolam renang memang tidak lepas dari potensi bersarangnya kuman penyakit. Apalagi kolam renang umum yang digunakan oleh banyak orang.
ADVERTISEMENT
Center for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika pada 2010-2014 menemukan beberapa jenis bakteri penyebab penyakit di kolam renang. Di antaranya yang paling ganas adalah Cryptosporidium atau Crypto. Pasalnya, bakteri ini dapat bertahan hidup meski dalam kadar klorin tinggi.
“Klorin yang biasa diberikan pada air kolam renang tidak dapat membunuh Crypto dengan cepat,” ungkap Michele Hlavsa, ketua program Renang Sehat di CDC dilansir Parents.
Ilustrasi bersantai di kolam renang  (Foto: ThinkStock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bersantai di kolam renang (Foto: ThinkStock)
Selain itu, ada pula bakteri Pseudomonas dan Legionella yang dapat hidup di daerah berlumpur di kolam air panas, kolam renang, hingga taman bermain air.
Hal lain yang turut membuat air kolam renang berisiko membuat anak sakit adalah kebiasaan meludah atau membuang air kecil di kolam renang umum. Ini tentu bisa menambah parah penyebaran bakteri penyakit. Perilaku itu juga menyebabkan penurunan kadar kaporit sebagai pelindung tubuh dari kuman.
ADVERTISEMENT
Meksi sangat menjijikan, tapi Anda tentu juga bisa membayangkan kebiasaan jorok ini terjadi di sekitar Anda, bukan?
CDC juga melaporkan selama periode penelitian tercatat sebanyak 27.219 kasus anak terserang penyakit dan 8 di antaranya sampai mengalami kematian.
Lalu, bagaimana agar anak Anda tetap terlindungi?
Simak tips mengurangi risiko terserang penyakit anak setelah berenang di kolam di bawah ini:
1. Hindarkan anak berenang dalam kondisi diare. Tunggulah setidaknya 2 minggu setelah diare berhenti.
2. Periksalah kondisi kolam renang yang akan digunakan anak berenang. Pastikan air jernih, tidak berasa , atau berbau yang menyengat untuk memastikan kebersihan dan kesehatan air. Jika perlu, pakailah alat pengetes air.
3. Pakaikan anak Anda popok khusus untuk berenang. Sehingga, kemungkinan ia buang air kecil yang bisa mengotori dan meningkatkan potensi kuman berkembang bisa dihindarkan.
ADVERTISEMENT
4. Ajari anak agar tidak menelan air dari kolam renang.
5. Segera mandikan anak dengan sabun dan air bersih yang mengalir setelah berenang.
6. Istirahatkan anak setelah berenang. Jika ia ingin makan, maka pastikan ia mencuci tangan dengan baik dan benar. Pastikan juga Anda tidak memberi anak makanan selama berenang. Makanan yang jatuh ke air akan menjadi tempat hidup lebih banyak kuman.