Tips Memilih Alat Musik Pertama untuk Dipelajari Anak

17 Maret 2019 12:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak bermain alat musik. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak bermain alat musik. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Selain kemampuan akademik, Anda mungkin ingin anak menguasai keterampilan lain, seperti bermain alat musik misalnya. Kelak, bisa ditekuni sebagai hobi positif atau malah pilihan yang mengantar karier si kecil. Karenanya, tak heran banyak orang tua mendaftarkan anaknya kursus musik sejak dini.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, bermain alat musik memang punya segudang manfaat bagi tumbuh kembang anak. Menurut psikolog dari Studio Nada, Hoshael Erlan, bermain musik bahkan dapat membantu proses belajar anak, termasuk dalam bidang yang tak berhubungan dengan musik.
“Musik adalah satu variabel yang dapat mengaktifkan beberapa bagian otak sekaligus. Pada anak-anak, otaknya sangat siap menerima rangsangan untuk berkembang. Dengan memberinya musik, mulai dari komposisi, ritme atau bunyi-bunyian, otaknya jadi aktif, sehingga memudahkan proses belajarnya,” papar Hoshael, saat ditemui kumparanMOM dalam acara Bincang Shopee di Kemang, Jakarta pada Jumat (15/3).
Workshop musik untuk anak oleh Studio Nada dan Shopee. Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan
Anda mungkin bingung menentukan alat musik pertama untuk dikenalkan pada anak. Mulai dari piano, pianika, biola hingga saksofon, semua tampak keren untuk dipelajari si kecil. Sebaiknya yang mana dulu?
ADVERTISEMENT
Menurut Hoshael, yang harus Anda lakukan adalah mempertimbangkan kesiapan motorik anak.
“Tergantung dengan kekuatan tubuh dan perkembangan motorik anak. Ada alat musik yang lebih rumit daripada yang lain, terompet misalnya, yang butuh strategi khusus untuk meniupnya. Untuk anak usia awal, misalnya 4 tahun, yang paling disarankan alat musik yang sederhana. Yang secara motorik, gerakan untuk mengakses alat musiknya tidak terlalu rumit,” jelas Hoshael.
Alat musik sederhana yang bisa dikenalkan pada anak usia dini, misalnya instrumen yang bisa dipukul atau ditekan seperti gendang, drum kecil, atau xilofon. Instrumen yang bisa ditekan seperti pianika juga cocok untuk si kecil.
Ilustrasi anak bermain alat musik. Foto: Pixabay
Dari banyaknya jenis alat musik yang sederhana tersebut, penting pula mempertimbangkan ketertarikan anak. Setelah anak mencoba beberapa alat musik di tempat kursus atau di toko misalnya, perhatikan si kecil paling tertarik pada instrumen apa.
ADVERTISEMENT
“Misalnya anak sudah tertarik mengeksplorasi piano. Terlihat dia enggak cuma sekadar pencet-pencet saja, tapi ada keteraturan. Bisa jadi dia memang tertarik pada piano. Untuk tahu interest anak, memang caranya ia harus diekspos ke berbagai alat musik,” paparnya.
Jika si kecil mempelajari instrumen musik yang disukai, dia akan lebih bersemangat dan melibatkan emosi dalam bermain musik. Tapi pada anak, ketertarikan itu mungkin cepat berganti, Moms.
“Anak-anak itu sangat gampang berganti. Mungkin saran bijaknya adalah anak dikasih coba dulu, yang penting alatnya berfungsi, aman, dan tak mencederai anak. Enggak perlu mahal-mahal dulu, sampai anak bisa memutuskan sendiri mau mempelajari yang mana,” tutup Hoshael.