news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Unik! Robot Bayi Merangkak Ini Mampu Meneliti Bayi Hingga Bakteri

17 November 2018 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Anda mungkin sudah biasa melihat bayi merangkak dengan gerakan dan ekspresi yang menggemaskan. Tapi, bagaimana kalau melihat sosok bayi yang dibungkus alumunium foil ini merangkak mendekati kita?
ADVERTISEMENT
Sosok bayi menyeramkan ini ternyata adalah sebuah robot yang diciptakan oleh peneliti dari Purdue University di Indiana, Amerika Serikat untuk mengetahui seberapa kotornya permukaan yang dilintasi bayi ketika merangkak.
Ya Moms, ketika bayi merangkak di sekitar rumah, terutama di atas karpet, mulut dan hidungnya berada sangat dekat dengan permukaan. Mereka bisa menghisap kotoran yang terdiri dari debu, sel kulit mati, jamur, serbuk bunga, dan bakteri. Karena itulah robot bayi merangkak ini diciptakan. Para peneliti ingin mendapatkan gambaran seberapa banyak debu yang dibawa oleh bayi yang merangkak.
Robot bayi ciptaan peneliti Purdue University. (Foto: Purdue University)
Robot ini dapat bergerak dengan menggunakan tangannya, sementara di belakang tubuhnya terdapat susunan kabel. Kemudian, robot bayi ini akan merangkak di atas sebuah karpet yang dibawa dari rumah. Setelah itu, debu-debu yang menempel di tubuh robot akan dikumpulkan untuk diteliti.
ADVERTISEMENT
“Kami menggunakan alat dari aerosol yang canggih untuk mengetahui partikel biologis yang berterbangan di udara di dekat bayi (yang sedang merangkak) dan memperbaharui datanya setiap detik,” kata Brandon Boor, asisten profesor teknik sipil dan teknik lingkungan dan ekologi di Purdue University dalam siaran pers pada awal tahun lalu.
Dalam kumpulan debu, partikel yang berifat biologis seperti serbuk bunga, spora, dan sel bakteri akan bersinar ketika disinari laser, sehingga debu ini bisa dibedakan dari debu non biologis.
Selanjutnya, debu yang dikumpulkan ini akan diteliti oleh ahli mikrobiologi di National Institute for Health and Welfare Finlandia untuk kemudian dilakukan analisis DNA. Semakin dekat dengan permukaan, partikel biologis ini 20 kali lebih tebal dibandingkan ketika mereka terbang lebih tinggi, demikian fakta yang ditemukan para peneliti.
Ilustrasi bayi merangkak (Foto: Shutterstock)
Karena itu, bayi yang merangkak akan lebih banyak menghirup debu daripada orang dewasa yang lebi tinggi. Perbedaan debu yang dihirup oleh bayi dan orang dewasa berbeda empat kali lipat per kilogram dari massa tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Meski kelihatannya berbahaya, para ibu sebenarnya tidak perlu khawatir. Karena dengan menghirup debu ini, bayi juga akan membangun sistem kekebalan tubuh. Terutama pada bayi yang diberikan ASI.
Boor mengatakan, masih banyak yang harus dipelajari mengenai dampak debu biologis kepada bayi dengan bantuan robot bayi merangkak ini.
“Saya berharap studi ini dapat dilanjutkan dengan bantuan ahli mikrobiologi dan imunologi untuk mengetahui peran mikroba dan alergen di udara yang ada di dalam rumah pada perkembangan kesehatan anak,” kata Boor.
Wah, semoga saja seluruh hasil penelitiannya segera rampung dirangkum dan disebarkan ke seluruh dunia ya.