Warna ASI Perah yang Normal, Seperti Apa?

18 Oktober 2018 23:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ASI perah berbeda dengan ASI yang disimpan pada payudara ibu yang tak akan basi. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
ASI perah berbeda dengan ASI yang disimpan pada payudara ibu yang tak akan basi. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
"Warna ASI perah hari ini kok berbeda ya dari hari kemarin?"
ADVERTISEMENT
Moms, perbedaan warna ASI perah tak jarang membuat Anda cemas. Padahal perbedaan warna ASI perah adalah hal yang normal. Hari ini Anda mungkin medapati ASI perah berwarna putih layaknya krim susu, namun dua hari kemudian ASI perah yang Anda berwarna putih kekuning-kuningan.
Hal tersebut adalah normal dan Anda tak perlu khawatir berlebihan. Jika suatu waktu Anda menemukan ASI perah berwarna kekuningan, maka hal itu menandakan adanya kandungan kolostrum pada ASI yang jumlahnya cukup banyak. Kandungan kolostrum ini biasanya mudah ditemui pada awal-awal waktu Anda menyusui.
Selain itu, warna kuning ini juga sering ditemui akibat ASI yang dibekukan di dalam freezer. Keadaan beku membuat antar komponen ASI jadi terpisah. Sekali lagi, Anda tak perlu khawatir. Komponen yang terpisah itu bisa disatukan lagi setelah mencair dengan cara menggoyang wadah ASI perah sebelum diberi pada bayi.
ADVERTISEMENT
Selain warna kuning, jangan kaget kalau sewaktu-waktu ASI perah Anda tiba-tiba bisa berwarna merah muda, hijau, oranye atau warna lainnya.
Ilustrasi ASI Perah yang berwarna Kemerahan (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ASI Perah yang berwarna Kemerahan (Foto: Unsplash)
Pada kasus ASI perah berwarna kemerahan atau merah muda, ada kemungkinan terjadi karena ASI tercampur darah. Misalnya saja akibat puting Anda yang lecet. Namun, selama kondisi ibu menyusui sehat, maka tercampurnya ASI dengan darah tidak akan membahayakan bayi.
Pengaruh makanan yang dikonsumsi ibu menyusui juga bisa mempengaruhi warna ASI perah. Seperti buah bit yang bisa membuat warna ASI jadi pink dan sayuran yang bisa jadi membuat ASI menjadi berwarna kehijauan.
Maka dari itu, ingat-ingat lagi apa yang baru Anda makan yang kemudian membuat perubahan warna pada ASI perah Anda.
Foremilk (kiri) dan hindmilk (kanan) ASI. (Foto: https://aimi-asi.org)
zoom-in-whitePerbesar
Foremilk (kiri) dan hindmilk (kanan) ASI. (Foto: https://aimi-asi.org)
Kandungan foremilk dan hindmilk pada ASI juga bisa mempengaruhi warna dan kekentalan ASI perah. Foremilk adalah ASI pertama yang dihisap bayi saat menyusui atau biasa disebut ASI depan. Foremilk terlihat encer dan berwarna jernih. ASI foremilk kaya akan karbohidrat, vitamin, dan protein serta tinggi laktosa, yang mampu membantu perkembangan otak bayi, memberi energi, dan mengatasi rasa haus.
ADVERTISEMENT
Sementara hindmilk adalah ASI yang ada pada bagian belakang sel atau disebut juga ASI belakang. Hindmilk akan keluar saat sesi menyusu hampir berakhir. Tekstur hindmilk kental dan mengandung lemak sehingga membuat bayi merasa kenyang. Kedua jenis ASI tersebut sama pentingnya. Bisa diibaratkan bahwa foremilk itu adalah minuman sedangkan hindmilk itu adalah makanan.
Ilustrasi ASI perah. (Foto: Shutter stock )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ASI perah. (Foto: Shutter stock )
ASI perah yang mengandung banyak hindmilk akan terlihat berwarna putih kental. Sedangkan ASI yang lebih banyak mengandung foremilk akan terlihat lebih bening dan encer.
Jadi, tak usah panik dulu jika warna ASI perah Anda tak selalu sama setiap harinya. Meski demikian, jika Anda merasa ada yang tidak benar atau Anda sedang aktif mengonsumsi obat-obatan, maka tidak ada salahnya untuk segera mendatangi ke dokter konselor laktasi untuk mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat.
ADVERTISEMENT