Wasapadai Gejala Infeksi Jamur pada Payudara Saat Menyusui

3 Februari 2019 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu menyusui. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ibu menyusui. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Menyusui punya banyak manfaat untuk ibu dan bayi. Meski begitu, harus diakui, proses menyusui tak selamanya berjalan mulus. Ada saja tantangan yang mungkin Anda hadapi. Misalnya saja, nyeri pada puting atau payudara saat menyusui. Nyeri puting atau payudara umumnya disebakan akibat peletakan yang salah saat menusui. Pelekatan yang tidak tepat juga bisa mengganggu proses menyusui karena bayi tidak bisa mengisap ASI dengan optimal. Nyeri pada payudara saat menyusui juga bisa disebabkan karena adanya infeksi jamur, Moms. Ya, selain menyebabkan nyeri, infeksi jamur pada payudara juga bisa menyebabkan rasa gatal.
Payudara nyeri akibat infeksi jamur saat menyusui. Foto: Shutterstock
Candidida albicans merupakan jenis jamur yang menyebabkan nyeri pada payudara. Jamur ini, sebenarnya normal berada pada sistem pencernaan. Meski tidak berbahaya, jika tumbuh dan menyebar secara berlebihan bisa menyebabkan infeksi.
ADVERTISEMENT
Saat menyusui, payudara Anda dan mulut bayi akan menjadi tempat yang lembap, hangat dan manis. Hal itulah yang membuat jamur bisa berkembang dan tumbuh subur.
Infeksi jamur juga dapat terjadi ketika Anda sedang atau baru selesai mengkonsumsi obat antibiotik. Antibiotik yang masuk ke ASI dan diisap oleh bayi bisa membunuh bakteri baik pengendali jamur di rongga mulutnya. Akibatnya, si kecil pun berisiko terkena infeksi jamur di rongga mulutdan bisa menularkannya pada Anda.
Ibu menyusui. Foto: Thinkstock
Lantas, apa saja gejala yang muncul saat Anda mengalami infeksi jamur?
Mengutip buku Pintar ASI dan Menyusui karya F.B. Monika, berikut beberapa gejala yang perlu Anda waspadai:
1. Permukaan puting terasa nyeri, tersengat, gatal bahkan terkadang terasa seperti terbakar. Biasanya, rasa ini akan berlangsung selama dan setelah menyusui.
ADVERTISEMENT
2. Puting akan terasa sakit dan nyeri bila terkena air saat mandi. Hal ini dikarenakan jamur yang muncul membuat kulit di sekitar payudara termasuk puting akan lebih sensitif.
3. Puting terlihat membengkak, bersisik, dan muncul bintil-bintil lepuhan kecil.
4. Produksi ASI menurun karena rasa nyeri menyebabkan proses menyusui tidak efektif dan menghambat refleks pengeluaran ASI.
5. Adanya infeksi jamur di vagina, nyeri pada ujung mulut, pembengkakkan dan nyeri pada sekitar jari kaki atau tangan, serta timbul ruam di daerah-daerah lembap seperti ketiak dan selangkangan.
Ilustrasi memompa ASI perah. Foto: Shutterstock
Jika mengalami kondisi itu, Anda bisa mengatasinya dengan 5 cara ini: 1. Susui bayi dengan frekuensi sering dan durasi pendek, dimulai dari puting yang tidak terlalu nyeri.
ADVERTISEMENT
2. Kebaskan puting yang nyeri dengan cara mengompres dingin puting sebelum menyusui.
3. Bila nyeri tidak tertahankan, Anda bisa mengkonsumsi obat pengurang rasa nyeri yang sudah diresepkan oleh dokter.
4. Bila payudara Anda terlalu nyeri untuk menyusui secara langsung, Anda bisa memompa ASI dan segera berikan pada bayi. ASI perah dari puting yang terinfeksi tidak boleh disimpan atau dibekukan. Ini dikarenakan jamur dapat bertahan dan berkembang di suhu dingin.
5. Kurangi makanan dan minuman yang mengandung kadar gula tinggi dan berbahan ragi.