Waspada Bayi yang Sering Kentut Tanda Penyakit

1 Agustus 2018 16:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bayi buang angin atau kentut setiap hari merupakan hal yang normal. Bahkan menurut penelitian, bayi cenderung ebih sering kentut dibandingkan orang dewasa. Ini karena terdapat berbagai peluang yang membuat bayi cukup banyak menelan udara. Seperti ketika ia sedang menyusu, menangis, dan makan makanan padat pertamanya di tengah kondisi saluran pencernaan yang belum sempurna.
ADVERTISEMENT
Seperti juga orang dewasa, kentut bayi bisa saja beragam. Kadang bayi kentut tanpa bau, mengeluarkan bau yang cukup ringan, dan cukup bau. Namun, suatu waktu Anda menemui si kecil buang angin lebih sering dari biasanya, dan mengeluarkan aroma yang sangat bau. Apakah itu berbahaya?
Seberapa sering dan bau atau tidaknya kentut, bisa disebabkan oleh makanan yang ia konsumsi sendiri atau dari ASI dengan ibu yang makan asupan tertentu, Moms. Untuk itu, cek lagi apa yang baru saja bayi atau Anda makan? Sayuran yang mengandung banyak serat dan pati, daging merah, telur, dan ikan bisa jadi penyebabnya.
Ilustrasi Menutup Hidung karena Bau Tak Sedap (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Menutup Hidung karena Bau Tak Sedap (Foto: Shutterstock)
Namun, setelah Anda merasa tidak makan atau memberikan bayi jenis makanan itu, maka coba cek susu yang Anda berikan. Bisa jadi ia mengalami masalah pencernaan akibat produk susu yang Anda berikan mengandung laktosa. Sebaliknya, pada bayi yang hanya minum ASI, biasanya kentutnya tidak berbau.
ADVERTISEMENT
Hal lain yang bisa menyebabkan adalah gastroenteritis atau infeksi pada perut. Selain frekuensi kentut yang sering, tanda lain yang menyertai yakni demam, tidak nafsu makan, rewel, dan jumlah feses yang lebih banyak. Segera datangi dokter, Moms.
Sebaliknya, hindari panik yang berlebihan. Bila bayi yang kentut dengan aroma kuat, tapi ia tetap tenang, tidak susah makan, dan tidak memperlihatkan gejala yang mencurigakan, maka hal itu mungkin merupakan hal yang normal.