Waspada Moms, Anak juga Bisa Migrain!

28 Februari 2018 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sakit kepala pada anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sakit kepala pada anak. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang berpikir sakit kepala hanya dialami oleh orang dewasa yang 'sudah banyak pikiran' saja.
ADVERTISEMENT
Pasahal sakit kepala pada anak tidak boleh dibiarkan dan harus mendapat perawatan yang tepat.
Dikutip kumparanMom (kumparan.com) dari Kid Spot, sebuah studi menemukan bahwa jumlah anak-anak yang menderita sakit kepala di Amerika meningkat dari 3 sampai 8 persen pada usia pra sekolah, menjadi 57 sampai 82 persen pada masa pertengahan remaja.
Sementara sebuah penelitian di Norwegia menemukan bahwa sebagian besar anak-anak berusia 7-12 tahun melaporkan bahwa setiap bulannya, ada anak yang tidak masuk sekolah karena mengidap sakit kepala.
Sementara di Indonesia, sebagaimana dilansir Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sakit kepala pada anak juga merupakan hal yang umum ditemui.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan anak mengalami sakit kepala. Mulai dari telat makan, dehidrasi, stres, memiliki masalah penglihatan, kurang tidur hingga migrain.
ADVERTISEMENT
Penelitian juga mengatakan bahwa 10 persen anak di dunia mengalami migrain. Seperempat di antaranya mengalami migrain di bawah umur 6 tahun, dan sisanya mengalami migrain saat umur 6 sampai 10 tahun.
Sakit kepala pada anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sakit kepala pada anak. (Foto: Thinkstock)
Migrain pada anak di bawah umur 10 tahun biasanya menyerang anak perempuan maupun anak laki-laki, tapi memasuki masa remaja, anak perempuan biasanya lebih sering terserah migrain ketimbang laki-laki. Hal ini disebabkan karena perubahan hormon wanita lebih banyak ketimbang laki-laki.
Lalu bagaimana cara mengobatinya?
Menurut Headaches Australia, pengobatan alami seperti istirahat yang cukup , tidur sejenak di tempat yang gelap, dan menjaga hidrasi tubuh umumnya sudah cukup ampuh membuat sakit kepala reda.
Tapi jika Anda ingin memberi anak obat, carilah obat dengan dosis yang sesuai dengan usia si kecil.
ADVERTISEMENT
Jika sakit kepala tetap terjadi bahkan berulang, bawa anak menemui dokter.