Yang Bisa Anda Lakukan Saat Anak Kena Campak

19 Februari 2019 10:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak campak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak campak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Anak berisiko terkena penyakit campak. Terutama bagi anak yang tinggal di daerah endemis. Sebelum ditemukannya vaksin campak pada 1963, campak merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada anak dengan angka kematian skeitar 0,1 persen.
ADVERTISEMENT
Setelah ditemukan vaksin, angka kejadian campak menurun secara drastis dan sekarang ini sudah cukup jarang ditemukan. Penyakit ini menular melalui percikan air liur yang dikeluarkan pada saat seseorang yang menderita campak mengalami batuk atau bersin. Penularan bisa terjadi mulai dari 2 hari sebelum munculnya gejala sampai 4 hari sesudah munculnya ruam kemerahan.
Ilustrasi anak campak. Foto: Shutter Stock
Campak memiliki masa inkubasi sekitar 10-14 hari, Moms. Masa inkubasi adalah masa sejak virus masuk ke dalam tubuh, berkembang biak sampai dengan munculnya gejala. Setelah 10-14 hari muncullah tanda dan gejala berikut ini.
1. Letih lesu, mata berair dan meradang, pilek, dan batuk. Gejala awal ini sangat mirip dengan batuk pilek biasa.
2. Muncul demam yang tinggi dan umumnya berlangsung sekitar 3 sampai 5 hari.
ADVERTISEMENT
3. Timbul bercak-bercak kemerahan di badan yang berbeda dengan cacar air. Bercak kemerahan tersebut muncul pertama kali di daerah belakang telinga, lalu wajah, leher, tangan, dan akhirnya seluruh tubuh dan kaki.
Pada saat bercak kemerahan muncul, demam biasanya masih berlangsung sampai dengan 2 hari sesudahnya. Bercak ini menghilang dengan sendirinya dalam waktu 3-4 hari dan berubah warna menjadi agak kecokelatan.
Ilustrasi anak campak. Foto: Shutter Stock
Yang perlu dilakukan orang tua bila anak terkena campak
Umumnya campak dapat sembuh sendiri, tetapi kadang-kadang dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu sebaiknya anak dibawa ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat. Pengobatan campak bersifat simtomatik dan suportif saja seperti pemberian obat deman dan vitamin.
Petugas menunjukan Vaksin Campak dan Rubella (MR) sebelum melakukan imuniasasi kepada anak. Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
Pemberian vitamin A direkomendasikan untuk mempercepat proses penyembuhan. Pastikan anak cukup istirahat dan minum. Setelah anak sembuh dari campak biasanya ia tidak akan terkena campak lagi sepanjang hidupnya. Pemberian antibiotik tidak diperlukan kecuali jika anak diduga terjadi infeksi bakteri atau infeksi sekunder.
ADVERTISEMENT
Adapun cara pencegahan yang paling efektif adalah dengan vaksin. Ada dua jenis yang tersedia di Indonesia untuk campak yaitu vaksin campak dan vaksin MMR (Mumps, Measles, Rubella).