Yang Bisa Orang Tua Jelaskan pada Anak tentang Kenaikan Isa-Al Masih

30 Mei 2019 11:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak Memeluk Alkitab Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anak Memeluk Alkitab Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Empat puluh hari setelah merayakan Paskah, umat Kristiani akan merayakan peringatan kenaikan Isa Al-Masih atau Yesus Kristus ke surga. Mengutip laman Katolisitas, kenaikan Yesus ke Surga menggunakan kekuatan-Nya sendiri, di hadapan para muridnya. Yesus terangkat naik ke langit lalu berangsur-angsur hilang dari pandangan mata.
ADVERTISEMENT
Apakah Anda merayakannya juga, Moms? Bila ya, coba manfaatkan momen ini untuk mengajak si kecil mengenal lebih jauh sosok Yesus, sang juru selamat umat manusia.
Patung Christ the Redeemer di Rio de Janeiro Foto: Shutter Stock
Caranya? Jelaskan pada anak tentang peristiwa ini, tentunya menyesuaikan pula dengan usianya si kecil. Untuk membantu mengingatkan Anda, berikut hal-hal yang bisa dijadikan runutan cerita:
1. Anda bisa bercerita bahwa momen kenaikan ini, masih berhubungan dengan momen rangkaian Paskah yang beberapa waktu lalu Anda sekeluarga ikuti di gereja. Dan hari ini merupakan tepat 40 hari setelah Paskah.
Anda pun jadi bisa menceritakan lagi tentang makna Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, dan Paskah yang diikuti si kecil beberapa waktu lalu itu, Moms. Selengkapnya tentang Paskah, bisa dibaca di sini.
Ilustrasi ibu sedang menceritakan kisah Isa Al-Masih pada anak laki-lakinya. Foto: Shutterstock
2. Ke mana saja Yesus selama 40 hari tersebut? Jawabnya, Yesus berada bersama murid-muridnya. Dengan banyak tanda, ia menampakan diri bahwa Ia sungguh bangkit dan hidup dari kematian ketika wafat disalib.
ADVERTISEMENT
Para murid ini awalnya jelas takut tapi kemudian percaya, sebab Yesus juga menunjukkan bekas tangan dan kakinya ketika disalib dan lambung-Nya yang juga ditikam, sebelum wafat di salib.
3. Akhirnya Yesus harus naik ke surga, kenapa? Pemeluk agama Nasrani mempercayai bahwa kenaikan Isa Al-Masih ke surga bukannya tanpa alasan. Laman Katolisitas menulis, yang pertama untuk mengirimkan Roh Kudus yang telah dijanjikan-Nya, sebagai Roh Penghibur. Roh Kudus inilah yang membantu manusia agar menjadi mirip dengan Kristus, sebab Allah mengehendaki demikian.
Patung Christ the King di Polandia Foto: Shutter Stock
Alasan selanjutnya yakni membawa jiwa-jiwa yang berada di tempat penantian ke surga, dengan cara Yesus yang turun sendiri ke tempat penantian selama tiga hari (dari Ia wafat sampai kebangkitan.)
"Itulah sebabnya kata nas: “Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.” Bukankah “Ia telah naik” berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,” (Efesus 4:8-13)
ADVERTISEMENT
4. Saat Yesus hendak naik ke surga, para murid yang ditinggalkan kembali merasa khawatir dan takut, sebab itu artinya mereka akan berjauhan dengan Yesus. Meski begitu, Yesus berjanji meski murid-muridnya tak bisa melihat secara jasmani lagi, bukan berarti Yesus tak hadir di tengah mereka.
Hal ini karena, berkaitan dengan poin 3, Yesus mengirim Roh Kudus untuk senantiasa menghibur. Selain itu, Yesus juga akan tetap hadir lewat doa, firman, secara khusus bagi umat Katolik dalam Ekaristi.
Ilustrasi anak perempuan berdoa Foto: Shutterstock
Lewat hal ini Anda bisa menjelaskan pada anak, agar senantiasa bisa dekat dengan Yesus, maka kita perlu menjaganya dengan rajin berdoa, mengikuti ibadah di gereja, dan melakukan hal-hal kasih kepada sesama yang memang dikehendaki-Nya.
Anda juga bisa mengatakan pada anak, saat ia berdoa, Ia memang tidak melihat Yesus secara nyata, tapi keberadaannya dapat dirasakan seperti halnya cinta kasih kedua orang tua yang si kecil bisa rasakan. Hal inilah yang dinamakan sebagai iman.
ADVERTISEMENT
Selain itu pula lewat momen ini ingin mengatakan pada kita, agar kita jangan takut dengan kematian sebab Yesus sudah lebih dulu pergi ke surga dan telah menyiapkan tempat bagi umat yang mengasihi-Nya.