Yang Perlu Dilakukan Bila Balita Nempel Terus dengan Ibu

28 Mei 2018 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak memeluk ibu  (Foto: Thinkstock )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak memeluk ibu (Foto: Thinkstock )
ADVERTISEMENT
Apakah balita Anda termasuk anak yang suka menempel terus? Ia seolah tak mau lepas sekejap saja dari dekat Anda. Bahkan, saat Anda tinggal ke dapur sebentar saja, si kecil bisa sampai menjerit-jerit. Duh, pusing juga!
ADVERTISEMENT
Namun, jangan keburu membentak atau melabeli anak manja ya, Moms. Bukannya berhenti, bisa jadi ia malah sakit hati atau kian menjadi dengan tantrum.
Pada usia 18-20 bulan, anak memang memiliki kecenderungan senang menempel pada ibu. Ia bahkan cemas bila berpisah sebentar saja dengan Anda. Penyebabnya, bisa saja akibat perkembangan kesadaran si kecil atas lingkungan sekitar. Ia merasa aman jika Anda di sisi, sebaliknya ia merasa belum terlalu berani menghadapi situasi yang mungkin asing baginya.
Untuk itu, Anda perlu bijak menyikapinya, Moms. Bagaimana caranya? kumparanMOM merangkumnya berikut:
Jelaskan perlahan
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
Anak dalam proses perkembangan verbal, maka Anda bisa menjelaskan secara perlahan kepada anak. Anda bisa mengatakan, “Sayang, tidak masalah adik ditinggal ibu sebentar. Nanti ibu balik lagi ke sini ya.”
ADVERTISEMENT
Lakukan pelan-pelan dan puji setiap perubahan kecil yang anak lakukan, Moms.
Minta bantuan
Ilustrasi pasangan kakek nenek (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan kakek nenek (Foto: Thinkstock)
Anda bisa meminta bantuan keluarga atau orang terdekat untuk bergantian mendampingi si kecil sementara Anda pergi. Beri tahu anak jika ia akan tetap aman meskipun sedang tidak bersama Anda.
Misalnya, Anda mengatakan “Nak, main dulu ya sama Tante Irma, ibu mau pergi sebentar dulu.”
Meski begitu, jangan memaksa anak juga ya, Moms. Lakukan hal itu jika anak memang sudah cukup mengenal hingga percaya pada ‘pengganti’ Anda. Seiring waktu, ia akan lebih mandiri dan tidak bergantung lagi pada Anda. Apalagi, jika teman mainnya menyenangkan.
Latihan berjarak
Ilustrasi ibu dan anak berdiskusi. (Foto: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak berdiskusi. (Foto: Freepik)
Bagaimanapun juga, Anda tidak bisa selalu ada di sisi anak setiap saat. Maka, latihlah ia untuk berjarak dengan Anda. Bukannya tega mengabaikan, tapi latihan itu juga bisa melatih anak mandiri dan mengikis kecemasan sosialnya.
ADVERTISEMENT
Suatu waktu, Anda bisa menitipkan si kecil kepada kerabat atau anggota keluarga lain dalam jangka waktu pendek. Lakukan secara bertahap hingga ia bisa menerima ketika harus berpisah sementara waktu dengan Anda.