Yang Tidak Boleh Diucapkan kepada Perempuan yang Pertama Kali Jadi Ibu

26 Desember 2017 21:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu, mertua, dan kerabat ibu hamil (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu, mertua, dan kerabat ibu hamil (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Ketika memiliki sahabat yang menyandang status ibu baru, Anda akan begitu semangat untuk menjenguknya. Para perempuan yang telah berpengalaman sebagai ibu, ingin rasanya berbagi ilmu dengan mereka yang baru pertama kali melahirkan.
ADVERTISEMENT
Tapi, hati-hati dalam berbicara dengan ibu baru. Menurut penelitian yang diorganisir oleh Channel Mum, perempuan yang baru saja mengalami persalinan pertama dalam hidupnya akan merasa sangat sensitif. Psikis ibu baru cenderung stres karena gelar baru yang ia sandang. Komentar dan saran berlebihan akan semakin menurunkan mentalnya.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa ibu baru akan sangat tidak nyaman dengan pernyataan beropini karena dapat mengusik rasa percaya diri. Juru bicara Channel Mum berujar bahwa setiap orang harus berpikir dua kali jika berbicara dengan ibu baru yang membutuhkan. "Entah perkataan itu diucapkan baik secara sengaja atau tidak sengaja, perkataan itu akan sangat mempengaruhi ibu baru yang mendengarnya," tulis Channel Mum yang dikutip The Independent.
ADVERTISEMENT
Dari 2000 ibu-ibu baru yang dijadikan sampel penelitian, sebagian besar ibu-ibu pernah mengalami krisis percaya diri karena sahabat yang kurang menjaga tuturnya. Sebanyak 25 persen ibu baru bahkan pernah melihat rekannya sesama ibu dengan sengaja memamerkan kemampuan merawat bayi.
Lalu, apa saja batasan yang perlu dijaga ketika berbicara dengan ibu baru?
Ibu hamil yang mengalami stres. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu hamil yang mengalami stres. (Foto: Thinkstock)
Ada beberapa pernyataan yang bisa menjatuhkan rasa percaya diri ibu baru. Opini subjektif, pernyataan menggurui, perkataan pamer, dan sok tahu tentang anak orang lain, adalah kata-kata yang bisa berbahaya.
Opini subjektif seperti 'Saya sepertinya tidak akan membiarkan anak saya mengonsumsi gula' atau 'sepertinya Air Susu Ibu (ASI) harus diimbangi susu formula' adalah dua pernyataan opini yang bisa membuat pikiran ibu baru menjadi kalut.
ADVERTISEMENT
Sementara pernyataan lain bisa menyinggung bagi ibu baru yaitu ungkapan menggurui. Kalimat yang dimulai dengan 'ketika anak saya menginjak umur sekian' yang kemudian diikuti oleh kalimat yang menjelaskan pengalamannya, maka ibu baru akan khawatir dan merasa tidak mampu.
Kekhawatiran ibu baru akan muncul ketika setiap bayi memiliki kebiasaan dan tumbuh kembang yang berbeda-beda. Ungkapan seperti 'oh, bayimu belum bisa berjalan?' atau 'anakku tidur selama 12 jam setiap malam' dan 'berani sekali kamu merawat anak seperti itu' merupakan kalimat yang akan meresahkan ibu baru.
Pernyataan-pernyataan di atas sepintas memang terkesan tidak berbahaya dan tak terlalu ofensif. Namun, yang perlu diingat adalah tentang psikis perempuan yang baru saja menyandang status sebagai ibu. Mereka butuh teman untuk menyenangkan hatinya
ADVERTISEMENT