1.000 Napi di Sulteng Belum Melapor Usai Melarikan Diri Saat Gempa

16 Oktober 2018 17:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly di DPR RI, Jakarta, Selasa (04/09/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly di DPR RI, Jakarta, Selasa (04/09/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah lapas dan rutan yang berada di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah turut terdampak gempa 7,4 magnitudo. Bahkan karena itu 1.425 narapidana melarikan diri saat bangunan lapas dan rutan hancur diguncang gempa.
ADVERTISEMENT
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menuturkan dirinya tak mengetahui saat ini keberadaan mereka. Namun ia mengimbau agar para napi itu balik sebelum diburu oleh polisi.
"Ada yang sudah kembali, tapi ada yang belum, kita imbau dulu lah, baru kita gunakan (DPO). (Tapi) ada yang kooperatif sekitar 600-an (napi)," kata Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/10).
"1.000 Lagi masih ada tapi kan kemarin kita pikir perintahkan polda, tapi kita harus maklum bisa saja di antara mereka ada yang keluarganya tertimbun, hilang, sampai sekarang belum diidentifikasi, kita secara kemanusiaan masih memberikan kesempatan, mengimbau," lanjut dia.
Yasonna lalu menegaskan para napi itu diburu usai masa tanggap darurat di Palu dan Donggala berakhir. Karena saat ini masa tanggap darurat diperpanjang sampai 26 Oktober 2018.
ADVERTISEMENT
"Jadi tanggap darurat masih ada, diperpanjang. Oleh karena itu, kita oke saja. Setelah itu nanti kita akan surati Polda dan terus kita imbau kepada mereka," ucap Yasonna.
Kondisi Kota Palu, Sulawesi Tengah dari udara. (Foto: Raga/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Kota Palu, Sulawesi Tengah dari udara. (Foto: Raga/kumparan)
Namun Yasonna menuturkan surat ke polda itu sebatas untuk pemanggilan para napi yang kabur bukan membuat mereka jadi buron.
"Bukan buronlah, dipanggil, kita keluarkan surat DPO kira-kira begitu," bebernya.
Sedangkan untuk penjara, Yasonna menambahkan saat ini sudah mulai diperbaiki. Lokasi penjara pun dipastikan masih sama.
"Ya pastilah (sudah diperbaiki), kita buat sementara dulu, nanti kita anggarkan supaya lebih pagar yang rubuh yang dibakar. Ya (lokasi tetap) karena di Palu tidak hanya roboh saja, yang apa itu dibakar," bebernya.
Lalu anggaran pembangunan penjara yang lebih baik ditambahkan Yasonna akan dimasukkan pada anggaran tahun depan. Karena saat ini anggarannya untuk tanggap darurat.
ADVERTISEMENT
"Itu dulu kita bangun, sebagian kalau masih bisa kita ini (bangun). Kakanwil sekarang sedang memetakan, Dirjen PAS sudah ke sana, anggaran untuk tanggap darurat sudah kita kasih, kita harapkan juga bantuan dari Kemenkeu," tutur Yasonna.