10 Perwakilan Massa Aksi Bela Islam 64 Audiensi dengan Bareskrim Polri

6 April 2018 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perwakilan Aksi Bela Islam 64 bertemu Bareskrim. (Foto: Soejono Eben Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perwakilan Aksi Bela Islam 64 bertemu Bareskrim. (Foto: Soejono Eben Saragih/kumparan)
ADVERTISEMENT
Massa Aksi Bela Islam 64 diterima untuk melakukan audiensi dengan jajaran Bareskrim Polri. Tak kurang dari 10 orang perwakilan massa diizinkan masuk ke kantor Bareskrim Polri guna membicarakan tuntutan mereka.
ADVERTISEMENT
10 orang yang mewakili massa, yakni Ketua Umum Alumni 212 Slamet Maarif, Ustaz Asep Syarifuddin, KH Abdullah Syafii, Nur Sukma, Dedi, Eggi Sudjana, Habib Muchsin bin Zaid, Haji Encep, Habib Salim, dan seorang perwakilan ulama dari Solo.
Perwakilan massa aksi diajak masuk ke Ruang SPKT Bareskrim Polri. Mereka diterima oleh Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri Kombes Pol Joko Purwanto.
Wartawan yang berada di lokasi hanya diizinkan mengambil gambar sejenak. Setelah itu, pintu ruangan ditutup karena pertemuan digelar secara tertutup.
Sebelum pertemuan, Dedi yang juga pelapor Sukmawati mengatakan, pertemuannya kali ini untuk memberi dukungan kepada Bareskrim Polri agar cepat mengusut kasus dugaan penistaan agama ini. Bahkan, Dedi meminta polisi untuk menangkap Sukmawati.
ADVERTISEMENT
"Menangkap dan menahan (Sukmawati)," ujar Dedi.
Aksi bela Islam 64 di Bareskrim. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi bela Islam 64 di Bareskrim. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Meski Sukmawati sudah meminta maaf, Dedi menilai tidak ada negosiasi untuk proses hukum. Semua proses hukum harus terus berjalan.
Karena itu, Dedi datang ke Bareskrim bersama dengan massa aksi lainnya untuk mendukung dan mendorong proses hukum terhadap Sukmawati.
"Kita akan mendesak bahwa setiap warga negara sama kedudukannya di dalam hukum. Ahok telah menistakan agama, dia telah diproses. Sukmawati juga telah melakukan menistakan agama. Dia harus ditahan, bahkan ditangkap," kata Dedi.
Sampai saat ini, pertemuan masih berlangsung.
Aksi Bela Islam 64 ini dilakukan sebagai reaksi atas keberatan puisi 'Ibu Indonesia' yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri pada gelaran Indoensia Fashion Week 2018. Mereka menilai, isi puisi menyudutkan umat Islam.
ADVERTISEMENT