news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

100 Santri di Aceh Keracunan, Korban Mengaku Makan Nasi dan Tongkol

1 Agustus 2018 14:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
100 Santri di Aceh Besar Keracunan Makanan (Foto: Zuhri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
100 Santri di Aceh Besar Keracunan Makanan (Foto: Zuhri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ulfa terkulai lemas di ruang ICU Rumah Sakit Umum, Kota Jantho Besar. Hidungnya terpasang selang oksigen untuk membantu pernafasan lantaran mengalami sesak diduga akibat keracunan usai sarapan pagi di sekolahnya.
ADVERTISEMENT
Ulfa merupakan satu dari 100 santri yang menjadi korban keracunan makanan di Assalam Solidarity Islamic Boarding School Aceh Besar.
Ditemui kumparan, Ulfa mengaku usai sarapan pagi dan hendak mengikuti kegiatan di masjid, ia merasa pusing dan sesak nafas. Gejala tersebut tidak hanya dialami dirinya, ada santri lainnya juga mengeluhkan hal sama.
“Pagi tadi kami cuma sarapan nasi seperti biasa dengan ikan tongkol goreng. Setelah itu ikut acara di masjid. Waktu di dalam ramai santri yang mengeluh sakit perut dan muntah-muntah,” ujar Ulfa, didampingi Ibunya, Selasa (1/8).
Tak hanya itu, kata Ulfa, sebagian temannya ada yang mengalami kerasukan. Setelah melihat kejadian tersebut para guru langsung membawa mereka ke puskesmas kota Jantho dan Rumah Sakit Umum di Aceh Besar.
ADVERTISEMENT
“Satu per satu tumbang waktu di masjid. Bahkan sebagian dari kami ada yang keluar terlebih dahulu karena muntah,” keluhnya.
100 Santri di Aceh Besar Keracunan Makanan (Foto: Zuhri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
100 Santri di Aceh Besar Keracunan Makanan (Foto: Zuhri/kumparan)
Sementara itu, sang Ibu yang berada di sebelahnya mengaku kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi pada anaknya. Ulfa saat ini masih duduk di bangku kelas 2 MTsN.
“Baru ini pertama kali mengalami gejala keracunan sebelumnya tidak, dia sudah lama mondok di sana. Kalau soal makanan itu setiap harinya merekan diberikan oleh pihak sekolah,” ujar sang ibu.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar masih mencari tahu penyebab dari gejala yang dialami para santri. Dinas Kesehatan Aceh Besar saat ini telah membawa sampel muntahan santri ke BPOM.
ADVERTISEMENT
“Sampel sudah kita ambil untuk dicek apakah keracunan karena atau bukan kita belum tahu. Karena ada yang makan, mereka tidak kenapa-kenapa,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Besar, Iskandar.
100 Santri di Aceh Besar Keracunan Makanan (Foto: Zuhri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
100 Santri di Aceh Besar Keracunan Makanan (Foto: Zuhri/kumparan)
Jumlah santri yang mengalami dugaan keracunan sebanyak 100 orang. Sebanyak 68 telah dirawat di Rumah Sakit Umum Kota Jantho dan sebagiannya lagi ada di Puskesmas.
“Walaupun tidak semua mengalami sesak dan pusing tapi mereka tetap kita bawa ke puskesmas. Tidak semua harus diinfus tapi kita kasih minum dan dicek oleh perawat,” ujarnya.
Dikatakan Iskandar, sekolah tersebut memiliki dua dapur umum yaitu milik Dinas Sosial Pemkab Aceh Besar dan milik yayasan.
“Saat ini santri yang dibiayai Dinsos berjumlah 210 orang. Dapur umum dikontrakkan pekerjaannya. Menunya setiap hari berbeda-beda,” tambahnya.
ADVERTISEMENT