12 Anak yang Terjebak di Gua Thailand Akan Beberkan Kisahnya

12 anak yang terjebak di gua Thailand ditemukan. (Foto: Youtube/ Associated Press)

Sebanyak 12 anak dan seorang pelatihnya yang sempat terjebak di gua Thailand selama hampir dua pekan akan meninggalkan rumah sakit Chiang Rai pada Rabu (17/7). Mereka akan menggelar konferensi pers untuk membeberkan kisahnya untuk menjawab rasa penasaran publik.

Pemerintah Thailand memutuskan akan menggelar konferensi pers saat mereka keluar dari rumah sakit. Selain menjawab penasaran publik, konferensi pers itu diadakan untuk melindungi anak-anak berusia 11 hingga 16 tahun itu dari kejaran media.

"Kami ingin mengurangi rasa penasaran publik," kata juru bicara pemerintah, Sansern Kaewkamnerd kepada Reuters, Selasa (17/7).

Di kesempatan itu para pemain tim sepak bola 'Babi Liar' tersebut akan mengungkap yang mereka alami selama berada di Gua Tham Luang.

Namun, awak media tak diizinkan untuk mengajukan pertanyaan secara bebas dalam konferensi pers tersebut. Mereka harus terlebih dulu mengajukan sejumlah pertanyaan yang akan disaring oleh psikolog. Pertanyaan yang diterima akan diberikan kepada anak-anak itu lewat seorang moderator.

"Kami sengaja menyusun cara ini agar anak-anak itu dapat kembali ke kehidupan mereka seperti biasanya," ujar Sansern.

Wakil Gubernur Chiang Rai, Passakorn Bunyalak, menyebut ke-12 anak itu akan langsung kembali ke rumahnya masing-masing setelah konferensi pers diselenggarakan. Passakorn meminta supaya para orang tua dan jurnalis tidak melakukan wawancara dalam waktu 30 hari ke depan.

"Kini kami berupaya agar media tidak mengganggu anak-anak. Mereka dilindungi di bawah Pasal Perlindungan Anak Thailand," sebut Passakorn.

Pasal yang dimaksud Passakorn itu melindungi anak-anak berusia di bawah 18 tahun dari sorotan media yang bisa menyebabkan gangguan emosi anak.

12 anak yang terjebak di Gua Tham Luang dirawat di Rumah Sakit Chiang Rai. (Foto: REUTERS)

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Piyasakol Sakolsatayadorn mengimbau keluarga dan kerabat ke-12 anak itu agar menolak tawaran wawancara dari media karena ditakutkan akan berdampak pada mental anak-anak.

"Kami harus menyiapkan anak-anak dan keluarganya terhadap perhatian yang akan mereka terima setelah keluar (dari rumah sakit)," ujar Piyasakol.

Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dalam pemulihan anak-anak itu hingga nanti mereka kembali beraktivitas seperti sedia kala. "Semua orang sudah bekerja sama untuk mengeluarkan anak-anak. Maka kita juga harus bekerja sama sekarang supaya anak-anak dapat pulih secara fisik dan mental seraya mereka tumbuh dewasa," lanjutnya.