16 Nelayan Aceh Ditahan Militer Thailand

9 November 2018 13:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Ting-ting yang Dipakai Nelayan Cilacap (Foto: Dok: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Ting-ting yang Dipakai Nelayan Cilacap (Foto: Dok: Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
16 Orang nelayan asal Kabupaten Aceh Timur, Aceh dikabarkan ditangkap oleh petugas keamanan Thailand lantaran telah memasuki wilayah perairan mereka, tepatnya di perbatasan antara Burma dan Thailand.
ADVERTISEMENT
Wakil Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Aceh, mengatakan 16 nelayan Aceh ini ditangkap pada Selasa (6/11) pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Hingga saat ini mereka belum bisa dihubungi atau hilang kontak.
Ke 16 nelayan itu adalah Jamaluddin, Nurdin, Samidan, Efendi, Rahmat, Saifuddin, Nazaruddin, Syukri, Darman, Safrizal, Umar, M Aris, Jamaluddin, Sulaiman, M Akbar, dan Paiturahman. Mereka melaut dengan KM Bintang Jasa dari Kuala Idi, Aceh Timur, pada 31 Oktober 2018 lalu pukul 14.00 WIB.
“Sampai saat ini kita belum bisa menghubungi mereka. Informasinya mereka ditahan oleh orang berpakaian loreng lengkap dengan senjata,” kata Miftach Cut Adek, saat dikonfirmasi Jumat (9/11).
Miftach belum mengetahui penyebab pasti terdamparnya mereka hingga ke perairan Thailand. Namun ia menduga akibat dibawa arus atau kapal rusak.
ADVERTISEMENT
“Dugaannya yang jelas sudah masuk wilayah teritorial negara lain. Mungkin terbawa arus atau mesin rusak,”ujarnya.
Miftach mengatakan saat ini mereka sedang membutuhkan advokasi dan pertolongan dari pemerintah. Pihaknya juga telah berupaya meminta bantuan dari pemerintah Aceh.
“Kita sedang mengupayakan bantuan dari pemerintah Aceh dan pusat untuk menyurati KBRI, KKP, Menlu dan Bakamala agar dapat membebaskan mereka,” pungkasnya.