17 Tahun 9/11 Berlalu, 1.100 Korban Masih Belum Teridentifikasi

10 September 2018 18:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tragedi WTC 9/11 (Foto: REUTERS/Sara K. Schwittek)
zoom-in-whitePerbesar
Tragedi WTC 9/11 (Foto: REUTERS/Sara K. Schwittek)
ADVERTISEMENT
Lebih dari 1.100 korban serangan teroris 11 September 2001 atau 9/11 di New York, Amerika Serikat, masih belum teridentifikasi. Tapi upaya pencocokan DNA masih terus dilakukan tanpa lelah hingga kini, 17 tahun setelah menara kembar WTC runtuh.
ADVERTISEMENT
Total ada 2.753 orang tewas saat dua pesawat menabrak dan meruntuhkan WTC saat itu. Namun tim forensik New York City baru mengidentifikasi 1.642 di antaranya. Masih ada 1.111 korban lainnya yang belum diketahui identitasnya.
Identifikasi dilakukan oleh tim forensik di sebuah lab canggih yang terletak 2 kilometer dari lokasi kejadian atau yang kini dikenal dengan nama Ground Zero.
Ada 22 ribu sisa jasad manusia korban tragedi 9/11 yang berhasil dikumpulkan. Dikutip AFP, Senin (10/11), tim forensik bekerja dengan mencocokkan DNA pada sisa tulang belulang dengan DNA keluarga mereka yang masih hidup.
Tim forensik memotong dan menggerus tulang belulang itu hingga menjadi serbuk. Lalu serbuk itu dicampur dengan dua produk kimia yang bisa mengekspos dan mengekstrak DNA.
Tragedi WTC 9/11 (Foto: REUTERS/Brad Rickerby)
zoom-in-whitePerbesar
Tragedi WTC 9/11 (Foto: REUTERS/Brad Rickerby)
Terdengar mudah, padahal luar biasa sulit. Beberapa tulang belulang telah diperiksa 10-15 kali, tapi belum juga berhasil membuahkan identitas.
ADVERTISEMENT
"Tulang adalah material biologi yang sulit untuk diteliti," kata Mark Desire, asisten direktur biologi forensik di Kantor Pemeriksaan Medis New York.
"Dan, selain itu, tulang-tulang itu bisa terekspos zat-zat yang ada di Ground Zero, seperti api, lumut, bakteri, sinar matahari, bahan bakar jet, solar, semua ini merusak DNA. Jadi secara fisik hanya ada sampel DNA yang sangat, sangat sedikit," lanjut Desire.
Juli tahun ini menandakan setahun pemeriksaan DNA tanpa hasil. Tahun lalu satu nama berhasil ditambahkan dalam daftar korban teridentifikasi, yaitu Scott Michael Johnson, pengamat keuangan berusia 26 tahun yang bekerja di lantai 89 menara selatan ketika serangan terjadi.
Satu nama saja bisa teridentifikasi, merupakan kebahagiaan besar bagi tim forensik. Apalagi jika keluarga korban datang dan mengucapkan terima kasih.
ADVERTISEMENT
"Sulit untuk tidak emosional karena pelukan dan ucapan terima kasih. Sangat berarti bagi saya karena saya melakukan sesuatu yang penting bagi seseorang," kata anggota tim forensik Veronica Cano.