170 Ribu Anak Selandia Baru Bolos Sekolah untuk Berunjuk Rasa

27 September 2019 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan ribu anak turun ke jalan dan berunjuk rasa di Selandia Baru. Foto: Marty Melville / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan ribu anak turun ke jalan dan berunjuk rasa di Selandia Baru. Foto: Marty Melville / AFP
ADVERTISEMENT
Ratusan ribu siswa bolos sekolah turun ke jalan di seantero Selandia Baru. Mereka berunjuk rasa untuk mendesak langkah konkret untuk meminimalisasi perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Para pendemo pada Jumat (27/9) waktu setempat membawa beberapa spanduk unjuk rasa bertuliskan "kami bolos sekolah, agar kami memberi Anda pelajaran," dan "kalian tidak bisa mengesampingkan perubahan iklim."
Puluhan ribu anak turun ke jalan dan berunjuk rasa di Selandia Baru. Foto: Marty Melville / AFP
Penyelenggara demo, Organizer School Strike for Climate New Zealand, menyatakan demo diikuti oleh 170 ribu anak-anak atau 3,5 persen populasi Selandia Baru.
Media lokal Selandia Baru menuliskan, aksi di ibu kota Wellington diikuti oleh 40 ribu anak. Mereka menyerahkan petisi ke parlemen yang menuntut pemerintah mengumumkan situasi darurat iklim.
Puluhan ribu anak turun ke jalan dan berunjuk rasa di Selandia Baru. Foto: Marty Melville / AFP
Seorang demonstran, Elizabeth Glassie, mengatakan, aksi unjuk rasa ini adalah hal yang mendesak dilakukan. Bahkan, ia merelakan waktu belajarnya di kelas agar bisa turun ke jalan.
"Pendidikan saya tak penting bila saya tak punya masa depan atau tak memiliki tanah untuk berpijak," kata Glassie.
Seorang aktivis yang sedang hamil berunjuk rasa di Selandia Baru. Foto: Marty Melville / AFP
Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern yang saat ini berada di New York untuk menghadiri KTT perubahan iklim menyatakan, dia mendapat dukungan empat negara untuk mengusulkan perjanjian perdagangan guna memerangi perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Aksi di Selandia Baru merupakan bagian unjuk rasa menentang perubahan iklim yang diinisiasi oleh aktivis remaja Greta Thunberg di seluruh dunia. Rencananya puncak aksi tersebut digelar di Kanada beberapa hari mendatang.