18 Gerilyawan Pro-Suriah Tewas dalam Pertempuran Lawan Militan ISIS

25 April 2018 0:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serangan Militer di Damaskus (Foto: REUTERS/Ali Hashisho)
zoom-in-whitePerbesar
Serangan Militer di Damaskus (Foto: REUTERS/Ali Hashisho)
ADVERTISEMENT
Setidaknya 18 gerilyawan pro-Suriah tewas dalam pertempuran 24 jam di Damaskus Selatan, Selasa (24/4). Mereka tewas setelah berjibaku dengan kelompok militan ISIS.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, jumlah korban tewas tersebut memperpanjang deretan nama pejuang pro-pemerintah yang tewas dalam operasi militer melawan ISIS yang telah berlangsung hampir sepekan. Saat ini, pejuang pro-pemerintah yang tewas tercatat sebanyak 52 jiwa.
Adapun pertempuran kali ini berlangsung sengit karena para militan ISIS berusaha mempertahankan salah satu benteng terakhirnya di Suriah. Setelah benteng-benteng kota utama ISIS di utara dan timur Suriah runtuh sebelumnya, mereka diperkirakan masih menguasai lima persen dari wilayah negara itu.
Ilustrasi ISIS (Foto: REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ISIS (Foto: REUTERS)
Dikutip dari AFP, saat ini ada sekitar 1.000 pejuang ISIS yang membentuk kantong-kantong permukiman di selatan Damaskus. Mereka menempati beberapa wilayah seperti Yarmuk serta distrik dekat dari Hajar al-Aswad dan Qadam.
Menurut pengamatan koresponden AFP, asap hitam terlihat mengepul dari puing-puing bangunan yang hancur di Qadam. Barikade pun menutup setiap jalan di sana.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, di Yarmuk --yang memiliki pemandangan langsung ke Istana Presiden di Damaskus-- para militan ISIS telah menembakkan roket ke pusat ibu kota. Kabar dari kantor berita negara, SANA, lima warga sipil tewas ketika sebuah mortir jatuh ke area pasar hari ini.
Para militan ISIS sendiri bercokol di sebagian besar Yarmuk mulai tahun 2015 dan berhasil bertahan hingga saat ini.
Pemerintah pun menaruh perhatian pada kawasan ini dengan mengerahkan beberapa tentaranya. Fokus tentara Suriah pada Yarmuk --pernah menjadi kamp pengungsi Palestina terbesar di negara itu-- di antaranya juga hadir sebagai bagian dari kampanye untuk mengamankan ibu kota.
Terlepas dari memanasnya kondisi Suriah saat ini, lebih dari 350 ribu orang telah tewas sejak pemberontakan melawan Assad mulai 2011 lalu. Selain itu, jutaan orang lainnya terpaksa harus mengungsi.
ADVERTISEMENT