18 Tahun Hilang di Saudi, TKI Asal Indramayu Lupa Bahasa Indonesia

6 April 2018 11:21 WIB
TKI asal Indramayu lupa Bahasa Indonesia. (Foto: Dok. KJRI Jeddah)
zoom-in-whitePerbesar
TKI asal Indramayu lupa Bahasa Indonesia. (Foto: Dok. KJRI Jeddah)
ADVERTISEMENT
Setelah 18 tahun hilang kontak, seorang TKI asal Indramayu, Nurfaiyzah Binti Casma Ali akhirnya ditemukan. Perempuan tersebut dibawa oleh majikannya ke KJRI Jeddah untuk dipulangkan ke Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Sejak SMP atau ketika berusia 13 tahun Nurfaiyzah telah diberangkatkan ke Saudi. Saat menuju Saudi, perusahaan yang memberangkatkannya memalsukan tanggal dan tahun kelahirannya.
Menurut keterangan KJRI Jeddah perusahaan pengirim yang bersangkutan adalah perusahaan pengerah jasa TKI atau Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) Agrosin Marumi.
TKI asal Indramayu lupa Bahasa Indonesia. (Foto: Dok. KJRI Jeddah)
zoom-in-whitePerbesar
TKI asal Indramayu lupa Bahasa Indonesia. (Foto: Dok. KJRI Jeddah)
Karena sudah sejak belia berada di Saudi, ketika dibawa majikannya ke KJRI, Nurfaiyzah sudah tak lagi bisa berbahasa Indonesia.
Kepada petugas KJRI Nurfaiyzah, menjelaskan perihal kenapa dirinya tidak mau pulang ke Indonesia lagi. Kata dia majikannya memperlakukan dia seperti anaknya sendiri dan tidak terlalu dibebani banyak pekerjaan. Segala kebutuhannya dipenuhi.
"Saya hanya nyeterika baju. Habis itu saya makan, tidur. Yang masak madam (majikan perempuan)," tutur Nurfaiyzah dalam keterangan pers KJRI Jeddah kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (6/4).
TKI asal Indramayu lupa Bahasa Indonesia. (Foto: Dok. KJRI Jeddah)
zoom-in-whitePerbesar
TKI asal Indramayu lupa Bahasa Indonesia. (Foto: Dok. KJRI Jeddah)
Meski begitu, tanpa alasan jelas, Nurfaiyzah mengakui belakangan ini entah karena kasihan atau alasan lain, majikannya membujuknya pulang dan menengok orang tuanya di kampung.
ADVERTISEMENT
"Pulanglah, tengok keluargamu, saudaramu, teman-temanmu. Bikin pesta buat mereka, karena kamu sudah lama tidak bertemu. Kalau kamu mau kembali, ke sini lagi gak apa-apa," tutur Nurfaiyzah menirukan ucapan majikannya.
Menanggapi kasus Nurfaiyzah, Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, mengatakan ketika mereka menghubungi keluarga WNI itu di kampung halaman, yang bersangkutan dikira sudah wafat.
Namun, ibu Nurfaiyzah kaget ketika akhirnya bisa berkomunikasi lagi dengan anaknya yang sudah belasan tahun hilang.
Nurfaiyzah sendiri telah dipulangkan ke Indonesia pada Kamis 5 April 2018. Seluruh hak gajinya pun dipastikan sudah dipenuhi oleh majikan yang mempekerjakannya.
Ke depannya demi mencegah kasus serupa tak terulang KJRI mendorong semua TKI di Jeddah untuk mengambil cuti untuk menenggok keluarga di Indonesia.
ADVERTISEMENT