2 Anak di Pekalongan Keracunan Cokelat, 1 Meninggal

26 April 2019 20:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nur Syafia Rahma (kiri), bocah yang keracunan cokelat menjalani perawatan di RS Budi Rahayu Pekalongan. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Nur Syafia Rahma (kiri), bocah yang keracunan cokelat menjalani perawatan di RS Budi Rahayu Pekalongan. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Dua anak di Pekalongan, Jawa Tengah, menjadi korban keracunan diduga usai mengonsumsi cokelat kemasan berjenama Mermaid. Salah satu korban bernama Jesika Putri (5) meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bendan, Pekalongan.
ADVERTISEMENT
Sementara bocah lainnya, Nur Syafia Rahma (5), masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Budi Rahayu, Kota Pekalongan. Wakapolres Pekalongan Kompol I Wayan Tudy mengungkapkan kondisi Nur Syafia kini masih lemah.
"Akibat cokelat tersebut, dua bocah menjadi korban, satu di antara Jesika yang dinyatakan meninggal setelah mendapat perawatan di RS Bendan," ujar Wayan saat dikonfirmasi, Jumat (26/4).
Wayan mengatakan pihaknya kini masih mencari cokelat Mermaid tersebut. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat, terutama para orang tua, agar mengawasi makanan yang dikonsumsi buah hatinya.
"Kami masih mendalami dan mencari cokelat tersebut, Polres Pekalongan Kota menerjunkan Unit Reskrim untuk melakukan penyelidikan," ujarnya.
Terpisah, ibu Nur Syafia bernama Nur Rose Firdaus menceritakan anaknya bersama dua rekannya, termasuk Jesika, membeli cokelat Mermaid di warung dekat rumah pada Rabu (24/4).
ADVERTISEMENT
"Yang makan cokelat anak saya dan Jesika, satunya tidak makan. Satu jam setelah makan, Jesika muntah-muntah dan dibawa ke rumahnya. Sedangkan anak saya muntah juga beberapa menit kemudian," ungkap warga Pajang Wetan Gang I, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, kepada kumparan.
Ilustrasi cokelat. Foto: Pixabay/AlexanderStein
Nur mengatakan harga cokelat yang dikonsumsi anaknya Rp 500. Sehingga, anaknya dan Jesika membeli beberapa cokelat yang dibungkus warna-warni dan bergambar putri duyung itu untuk dibawa pulang.
"Memang murah harganya hanya Rp 500, saya juga tidak menduga karena cokelat tersebut anak saya sampai dibawa ke rumah sakit," tuturnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Pekalongan sudah membawa contoh cokelat itu ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) Semarang.
"Hasil uji sampel jajan kemasan ini masih menunggu dan belum dapat disampaikan," kata Kepala Dinkes Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto.
ADVERTISEMENT
Budi mengimbau kepada masyarakat Kota Pekalongan untuk berhati-hati dalam mengonsumsi jajanan kemasan. Budi menekankan agar sebelum membeli jajanan, konsumen harus memeriksa kemasan, komposisi atau bahan yang digunakan, tanggal kadaluarsa, dan kode produksi.
“Masyarakat Kota Pekalongan jika membeli jajanan kemasan lihat dari sisi produknya mulai dari legalitas produk yakni izin BPOM, izin halal atau izin yang dikeluarkan dari dinas kesehatan yang berupa PIRT,” papar Budi.