2 Balita di Sumut Tewas Tenggelam di Bak Air

27 Agustus 2019 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mayat anak-anak Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat anak-anak Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Nasib nahas menimpa dua balita perempuan di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Keduanya tewas usai tenggelam di bak penampungan air sedalam 2 meter yang berada di ladang tempat orang tuanya bekerja.
ADVERTISEMENT
Kedua korban yakni Anessya Nella br Manullang (4) anak dari Susi Ayu br Tarigan dan Japane Latersia br Barus (1) anak dari Chandra Barus (23).
Kapolres Tanah Karo, AKBP Benny R Hutajulu, mengungkapkan peristiwa itu terjadi pada Senin (26/8). Ketika itu, kedua balita ditinggalkan orang tuanya di gubuk untuk pergi bekerja membersihkan ladang.
“Ini lalainya orang tua meninggalkan anaknya, di gubuk tempat kerja ada bak penampungan air. Anaknya tenggelam dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk autopsi,’’ujar Benny kepada kumparan, Selasa (27/8)
Benny menyebut ke dua balita tewas karena kehabisan nafas usai tenggelam di bak penampungan air. “Dari keterangan medis, korban tenggelam meninggal karena kehabisan nafas,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kapolsek Simpang Empat Iptu Dedy S Ginting mengatakan kedua balita diduga bermain di sekitaran bak penampungan air. Karena tanpa pengawasan, kedua balita akhirnya tenggelam di dalam bak yang lebih dalam dari tinggi mereka.
“Bak ladang itu (dalamnya) sekitar dua meter, sudah biasa ada bak itu di ladang,’’ ujar Dedy terpisah.
Peristiwa tersebut diketahui orang tua korban setelah selesai membersihkan ladang. Saat itu, para orang tua melihat anaknya berada di gubuk.
Dibantu warga, kedua orang tua balita mencari di sekitaran gubuk. Hingga akhirnya mereka menemukan kedua balita tewas di dalam bak penampung air.
“Setelah dicari-cari, anaknya sudah tewas terapung di bak air. Lalu dibawa kerumah sakit sudah tidak tertolong. Korban saat ini telah disemayamkan di rumah duka, masing masing di Desa Lingga Julu,” ujar Dedy.
ADVERTISEMENT