2 Tahun Anies Pimpin Jakarta: yang Terwujud dan yang Masih Jadi PR

16 Oktober 2019 7:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat di Rapat Paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat di Rapat Paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Hari ini, 16 Oktober 2019, tepat dua tahun kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Bersama Sandiaga Uno, yang akhirnya mengundurkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI karena maju Pilpres 2019, Anies dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 16 Oktober 2017.
ADVERTISEMENT
Meski ditinggal Sandiaga, Anies tetap menjalankan kebijakan dan program-program kerja andalannya. Dalam konferensi pers di kantornya, Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Selasa (15/10), Anies membeberkan pencapaiannya selama dua tahun kepemimpinannya. Meski begitu, ia mengaku masih banyak PR yang harus diselesaikan.
"Dari banyak program-program yang sekarang sudah berjalan, sudah dilaksanakan, tapi sebenarnya masih in progress. Karena memang ini baru 40 persen dari perjalanan tugas di DKI Jakarta," ungkap Anies.
Berikut kumparan rangkum pencapaian-pencapaian Anies dalam dua tahun kepemimpinannya:
Transportasi Umum: TransJakarta, MRT, LRT, Jak Lingko
Anies menyampaikan dalam dua tahun terakhir terjadi peningkatan pada jumlah penumpang transportasi massa, terutama setelah diresmikannya moda raya terpadu (MRT).
Salah satunya adalah penumpang bus TransJakarta yang mengalami peningkatan dua kali lipat. Ia menggambarkan rata-rata jumlah penumpang pada periode 2014-2017 sebanyak 300.000 orang. Namun pada 2019, jumlah penumpang meningkat dua kali lipat.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah dalam 2 tahun penumpang meningkat menjadi 640.000 (orang). Jadi dalam waktu 2 tahun meningkat dua kali lipat," ucap Anies.
Kereta MRT memasuki Stasiun Fatmawati, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Begitu juga antusiasme warga menggunakan MRT yang memiliki 13 rute dengan rute Lebak Bulus-Bundaran HI. PT MRT Jakarta telah menargetkan jumlah penumpang harian MRT mencapai 100.000 orang pada akhir 2019. Hingga Juli 2019, rata-rata pengguna MRT sudah mencapai 94.824 orang per hari.
Sementara untuk Light Rail Transit (LRT) dengan enam stasiun dari Pegangsaan Dua - Velodrome, sejak uji coba 11 Juni hingga 13 Oktober 2019, tercatat sudah melayani 798.000 penumpang.
Lalu ada sistem Jak Lingko yang mengintegrasikan bus besar, medium, TransJakarta, MRT dan LRT. Anies menargetkan jumlah penumpang angkutan umum di Jakarta mencapai 260 juta orang pada 2019.
ADVERTISEMENT
Rumah DP RP 0
Program pemberian hunian terjangkau dan laik bagi masyarakat Jakarta menengah ke bawah coba direalisasikan oleh Anies lewat rumah DP RP 0. Untuk fase pertama, Pemprov DKI telah membangun dan meresmikan rumah DP Rp 0 di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Program Solusi Rumah Warga (Samawa) Pondok Klapa telah selesai dibangun di atas lahan 5.686 meter per segi dengan 21 lantai. Program ini memiliki tiga tipe hunian, yang tentunya disambut antusias oleh masyarakat.
Pekerja terlihat mengerjakan rumah DP 0 Rupiah di Klapa Village, Jakarta Timur. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Sudah dibuka ada 780 unit dan fasilitas. Ini diharapkan nantinya akan bisa mendorong perluasan program DP Rp 0 menjadi lebih banyak pihak yang terlibat, sekaligus juga banyak masyarakat yang nantinya akan merasakan manfaatnya," jelas Anies.
ADVERTISEMENT
Untuk fase selanjutnya, rencananya rumah DP Rp 0 juga akan dibangun di Cilangkap, Jakarta Timur, di atas lahan seluas 2,8 hektare. Begitu juga akan dibangun di Pulogebang, Jakarta Timur, di atas lahan seluas 4 hektare pada awal 2020.
Revitalisasi Trotoar
Demi menciptakan kenyamanan dan keselamatan pejalan kaki dan pengendara kendaraan, Pemprov DKI juga membangun serta merevitalisasi jalur pedestrian. Setidaknya sejak 2017, sepanjang 134 kilometer trotoar telah direvitalisasi.
"Kita melakukan revitalisasi di tahun 2017-2019 sepanjang 134 km, dan targetnya nanti tahun depan kita akan menata 47 km. Ini adalah trotoar yang dibangun dengan spirit kesetaraan," tutur Anies.
Pembangunan trotoar ini akan menyediakan berbagai fasilitas untuk para pejalan kaki, termasuk bagi disabilitas.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan kebijakan Anies yang ingin menghadirkan kesetaraan bagi seluruh pihak, termasuk pengguna jalan dan pedagang kaki lima (PKL). Anies berencana membolehkan PKL berjualan di sejumlah ruas trotoar.
Pejalan kaki melintasi proyek revitalisasi trotoar Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Jangan sampai kita diskriminatif pada mereka yang masih lemah. Sudah terlalu banyak kebijakan kita itu yang diskriminatif. Apalagi kalau bicara soal lahan ya, kadang-kadang kalau bicara itu asumsinya trotoar di satu tempat jam tertentu," ujarnya.
Selain itu, tiga jembatan penyeberangan orang (JPO) juga ikut direvitalisasi, yakni JPO Bundaran HI, JPO Polda Metro Jaya, dan JPO Gelora Bung Karno.
Beberapa program lainnya yang juga digalakkan Anies dalam tahun keduanya lewat kartu-kartu bantuan Pemprov DKI.
Kartu untuk Kesejahteraan Sosial
Masyarakat Jakarta juga memberikan fasilitas untuk meningkatkan kesejahteraan lewat sejumlah kartu. Dalam dua tahun pemerintahannya, Pemprov DKI terus meluaskan cakupan penerimanya.
ADVERTISEMENT
Yang pertama adalah Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus. KJP Plus juga diberikan untuk anak-anak pengemudi Jak Lingko dan penerima Kartu Pekerja Jakarta (KPJ). Pada tahap 1 tahun 2019, sebanyak 860.397 siswa telah terdaftar sebagai penerima KJP Plus lama dan 31.612 peserta baru.
Lalu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang telah diterima oleh 5.061 mahasiswa di 90 PTN. Kartu Pekerja Jakarta (KPJ) yang diterima oleh 17 .934 pekerja. Penerima KPJ menerima manfaat dengan naik bus TransJakarta gratis, mendapatkan pangan bersubsidi, dan menjadi peserta JakGrosir.
Safitri, salah satu orang tua murid, menunjukkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) saat berbelanja peralatan sekolah di Rommy Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (10/7). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) telah diterima oleh 7.137 penyandang disabilitas. Mereka akan mendapatkan dana bantuan yang disalurkan Bank DKI sebesar Rp 300.000 per orang/bulan. Dan terakhir ada Kartu Lansia Jakarta (KLJ) yang telah diterima oleh 40 ribu orang dan mendapatkan tunjangan Rp 600.000/bulan yang dicairkan tiap 3 bulan sekali.
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI juga memiliki program pangan murah yang ditujukan bagi para pemegang kartu. Jika harga satu paket komoditas di pasaran mencapai Rp 350.000, maka penerima manfaat program pangan murah ini hanya cukup membayar Rp 126 ribu dan sisanya dibayar Pemprov DKI.
Taman Maju Bersama
Pemprov DKI juga memiliki target lainnya untuk menyediakan ruang terbuka hijau, yang juga ramah bagi anak-anak dan disabilitas. Anies menargetkan membangun 200 Taman Maju Bersama di Jakarta hingga 2022.
Sejak 2017, Pemprov DKI telah merevitalisasi 60 taman dan akan terus didorong hingga mencapai targetnya pada 2022.
Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Anies membanggakan pencapaian Provinsi DKI Jakarta yang mendapat predikat kota layak anak dari lembaga internasional Save the Children. Ia pun mengklaim tingkat kekerasan anak dan perempuan telah turun 50 persen.
ADVERTISEMENT
"Menurun lebih dari 50 persen. Angka penurunan ini yang signifikan, mudah-mudahan kita bisa jaga sama-sama," ucap Anies.
Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP), jumlah korban kekerasan perempuan dan anak yang ditangani pada 2018 sebanyak 1.769 orang. Sedangkan untuk 2019 turun menjadi 835 orang per 26 September 2019.
Co-Founder Formula E Alberto Longo (kanan) saat mengadiri konferensi pers Jakarta Formula E-Prix di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (20/9). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Pemprov DKI juga menyediakan sejumlah fasilitas yang bisa dimanfaatkan, mulai dari Rumah Aman, 19 pos pengaduan, aplikasi Jakarta Aman Siaga 112 yang bekerja sama dengan Polda Metro Jaya, Unit Reaksi Cepat 24 jam, serta 8 Pusat Pelayanan Terpadu secara gratis.
Selain itu, Jakarta juga akan menjadi tuan rumah balap mobil Formula E pada 6 Juni 2020. Ajang balap ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian Jakarta.
ADVERTISEMENT
Lalu, kini Jakarta juga memiliki panggung seni, sosial, dan budaya. Sebut saja Jakarta International Photo Festival, Musik Tepi Barat di Sudirman-Thamrin, Konser Akbar Monas, Jakarta Muharram Festival, dan lainnya.
OK OCE
Lantas, bagaimana untuk program yang telah berjalan sejak tahun pertama pemerintahannya? Kita ambil contoh, misalnya OK OCE.
Program andalan Anies-Sandi ini mendapat banyak atensi dari masyarakat. Anies menegaskan program ini masih berjalan. Namun, jika dulu fokus pada pengembangan wirausaha pemula, kini OK OCE juga turut membina wirausaha yang sudah menjalankan usahanya namun belum terlalu berkembang.
“Kemarin OKE OCE banyak jangkau pemula, sementara banyak yang sudah di tengah jalan. Itu kita fasilitasi. Jadi itu kita jalankan terus,” ungkap Anies.
ADVERTISEMENT
Menagih janji Anies
Jika sedikit kembali pada 23 janji Anies saat maju bersama Sandi, sebagian besar sudah berjalan dan masih berlangsung. Namun, ada beberapa janji yang masih ingin dilihat realisasinya.
Misalnya, memperbaiki kualitas layanan air bersih. Dalam janjinya, Anies ingin memberikan subsidi langsung kepada warga tidak mampu, dengan memprioritaskan wilayah-wilayah dengan kualitas air terburuk.
Setidaknya, masih ada 40 persen warga Jakarta yang belum bisa menikmati air bersih. Warga terpaksa harus membeli air, yang harganya lebih mahal dibandingkan PDAM.
“40 persen dari warga Jakarta tidak punya akses air bersih,” ujar Anies pada acara seminar di BPK, Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (18/2/2019).
Selanjutnya Anies menjanjikan pemberian Kredit Usaha Perempuan Mandiri, yang bertujuan memberdayakan perempuan Jakarta dengan ikut mendorong mereka dalam sektor perekonomian.
ADVERTISEMENT
Banjir juga masih menjadi salah satu persoalan yang dihadapi setiap memasuki musim hujan. Menurut Anies, permasalahan banjir Jakarta berawal dari volume air dari hulu masuk ke Jakarta terlalu besar. Selama tidak ada pengendalian air akan terus meluap dari sungai.
“Lihat beberapa bulan lalu ketika kawasan Kampung Melayu banjir padahal di situ sudah dilakukan normalisasi, dan justru banjirnya terjadi di kawasan yang sudah terjadi normalisasi,” ujar Anies.
“Kan kalau logikanya, di tempat yang sudah dan normalisasi harusnya tidak banjir. Kenapa masih terjadi banjir? Karena masalahnya volume air yang dari hulu itu tidak dikendalikan,” lanjutnya.
Bagaimana menurut Anda terkait pencapaian Anies di tahun keduanya? Apa harapanmu?
Untuk pencapaian Anies pada tahun pertama kepemimpinannya, bisa dicek di sini.
ADVERTISEMENT