2 WNA di Bali Tewas Dihantam Ombak

16 September 2019 11:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Speedboat terbalik saat melewati Nusa Lembongan, tepatnya di kawasan tebing Devil Tears. Foto: Dok. BPBD Klungkung
zoom-in-whitePerbesar
Speedboat terbalik saat melewati Nusa Lembongan, tepatnya di kawasan tebing Devil Tears. Foto: Dok. BPBD Klungkung
ADVERTISEMENT
Dua warga negara asing (WNA) tewas dihantam ombak di dekat tebing Devil Tears, Nusa Lembongan, Bali. Keduanya tewas saat sedang menaiki speedboat menuju kawasan Pantai Nusa Lembongan.
ADVERTISEMENT
Speedboat yang dinaikinya tersebut mogok di tengah laut. Nahas, ombak di kawasan tersebut sedang tinggi sehingga menyebabkan kapal terbalik. Keduanya diduga hendak snorkeling di sekitar kawasan pantai. Belum diketahui identitas WNA ini.
“Kata masyarakat yang di sana (WNA berjenis kelamin) laki dan perempuan,”kata kepala Pos Balawista Nusa Lembongan, Kade Winaya saat dihubungi, Senin (16/9).
Winaya memprediksi, speedboat yang berkapasitas 10 orang ini berangkat dari Pantai Jungutbatu menuju Pantai Nusa Penida untuk snorkeling. Namun, sekitar pukul 10.00 WITA, saat melewati Nusa Lembongan, tepatnya di kawasan tebing Devil Tears, mesin speedboat mati. Akibatnya, kapal beserta penumpang terbalik.
Speedboat terbalik saat melewati Nusa Lembongan, tepatnya di kawasan tebing Devil Tears. Foto: Dok. BPBD Klungkung
“Saya lihat itu kaptennya selamat, bule itu belum meninggal tetapi belum kami evakuasi jenazahnya itu. Tim SAR belum berani mengevakuasi, (sebab) ombaknya sampai tiga meter. Sudah dipastikan meninggal dua,”ujar Winaya.
ADVERTISEMENT
Winaya juga belum bisa memastikan jumlah penumpang speedboat. Sebab, kapten kapal masih dalam kondisi tidak sadarkan diri. Sang kapten mengalami luka di sekujur tubuhnya, khususnya di bagian kaki dan kepala. Kapten kapal itu langsung dilarikan ke RS di Denpasar.
Salah satu korban terbaliknya speedboat untuk snorkeling di kawasan tebing Devil Tears. Foto: Dok. BPBD Klungkung
“Kami enggak bisa meminta keterangan karena kaptennya belum dalam keadaan sadar dan kami tidak bisa meminta keterangan. Dan kalau dia sudah sadar dan bisa diajak komunikasi baru diminta keterangannya berapa jumlah penumpang baru kita laporkan nanti,” ujar dia.
Hingga saat ini, Tim SAR Denpasar dan Balawista masih berupaya melakukan evakuasi pada korban.