news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

20 Negara Berkumpul di Kanada Bahas Kim Jong Un

16 Januari 2018 14:05 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kim Jong Un (Foto: KCNA/via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong Un (Foto: KCNA/via REUTERS)
ADVERTISEMENT
Sebanyak 20 negara pekan ini akan berkumpul di Vancouver, Kanada, untuk membahas pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang membandel, tidak juga tunduk pada resolusi Dewan keamanan PBB.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, pertemuan yang akan berlangsung pada Selasa waktu Kanada ini (16/1) akan diikuti oleh menteri luar negeri dan pejabat tinggi dari negara-negara pendukung Korea Selatan pada Perang Korea 1953.
Diadakan oleh Amerika Serikat dan Kanada, pertemuan ini akan mencari cara untuk menekan Korut agar mematuhi resolusi DK PBB soal larangan uji coba dan pengembangan nuklir.
Di antaranya adalah mencari cara implementasi sanksi baru terhadap rezim Kim Jong Un yang disepakati bulan lalu di PBB. Sanksi ini akan membatasi Korut pada akses terhadap produk-produk kilang minyak, minyak mentah, dan barang jadi Korut.
Pasalnya, Korut dinilai semakin berani belakangan ini. Berbagai uji rudal mereka melintasi wilayah Jepang dan diprediksi teknologinya semakin maju. Rudal Korut konon bisa mencapai wilayah AS. Uji rudal terbesar Korut terjadi pada November lalu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kim Jong Un beberapa kali terlibat saling berbalas hinaan dengan Presiden AS Donald Trump.
Kim Jong Un (Foto: KCNA/via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong Un (Foto: KCNA/via REUTERS)
Brian Hook, direktur kebijakan di Kementerian Luar Negeri AS, pekan lalu mengatakan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson yang menghadiri pertemuan itu akan mengetengahkan isu keamanan maritim di sekitar Korea. Tillerson juga akan menggulirkan opsi larangan kapal-kapal membawa barang ke Korut.
Sebagian negara-negara yang hadir dalam pertemuan itu adalah Korea Selatan, Jepang, Inggris, Australia, Selandia Baru.
Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson yang akan hadir dalam pertemuan itu menyerukan negara-negara di dunia bersatu mendukung sanksi untuk Korut.
"Sanksi memang menyakitkan, tapi kami harus terus melakukan tekanan diplomatik terhadap rezim Kim Jong Un," kata Johnson.
ADVERTISEMENT
China dan Rusia yang mendukung Korut dalam Perang Korea menyatakan tidak akan hadir. Namun kedua negara ini menyatakan setuju atas sanksi terbaru terhadap Korut.
Korea Selatan dan Amerika Serikat secara teknis masih berperang dengan Korea Utara karena Perang Korea 1950-1952 hanya berakhir dengan gencatan senjata, bukan kesepakatan damai.