20 Ribu Buruh KSPI Akan Kawal Prabowo Daftar Capres 10 Agustus

2 Agustus 2018 14:11 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo dan Said Iqbal di Istora Senayan. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo dan Said Iqbal di Istora Senayan. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan mengawal perjalanan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendaftarkan diri sebagai capres 2019. Mereka mengklaim 20 ribu buruh akan mengawal Prabowo mendaftar ke KPU.
ADVERTISEMENT
"Betul, kita sudah kirim pemberitahuan ke Mabes Polri dan Polda Metro Jaya," kata Presiden KSPI Said Iqbal saat dikonfirmasi, Kamis (2/8).
Iqbal mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan polisi guna membahas aksi itu. Selain itu, ia mengatakan aksi itu diawali dengan ratusan buruh yang akan melakukan longmarch dari Surabaya menuju Jakarta pada 4 Agustus nanti.
Aksi buruh kawal Prabowo daftar capres di KPU. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi buruh kawal Prabowo daftar capres di KPU. (Foto: Dok. Istimewa)
"Kita koordinasi dengan polisi kita target massa sekitar 20 ribu se-Jabodetabek yang didahului dengan longmarch jalan kaki dari Surabaya ke Jakarta," jelas Iqbal.
"Mulai tanggal 4 Agustus nanti kita mulai longmarch dengan diikuti sekitar ratusan orang kemudian nanti estafet hingga Jakarta. Kita juga selama longmarch itu membawa isu buruh dan berharap Prabowo bersedia jadi capres," tambahnya.
Prabowo Subianto (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Saat ini sudah ada 10 ribu buruh yang mengonfirmasi akan hadir dalam aksi itu. Ia juga tidak menuntup kemungkinan jumlah itu akan terus bertambah.
ADVERTISEMENT
"10 ribu (buruh) sudah konfirmasi akan mengawal Prabowo saat proses pendaftaran di KPU," ujar Iqbal.
Dihubungi terpisah, Dirintelkam Polda Metro Jaya Kombes Umar Effendi mengaku sudah mengetahui surat edaran itu. Saat ini polisi masih meneliti terkait dengan aksi itu.
"Kalau itu sudah lihat, tapi sampai atau tidaknya kan kita belum. Saat ini masih dalam penelitian," ucap Umar.