200 Terduga Teroris Ditangkap Usai Bom Surabaya, 20 Ditembak Mati

16 Juli 2018 10:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian (tengah) menjawab pertanyaan wartawan di Mako Brimob, Kepala Dua. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian (tengah) menjawab pertanyaan wartawan di Mako Brimob, Kepala Dua. (Foto: Raga Imam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Densus 88 Antiteror Polri terus memburu terduga teroris yang terlibat jaringan pelaku bom Surabaya. Sejak peristiwa itu sampai sekarang, tak kurang dari 200 orang ditangkap.
ADVERTISEMENT
"Total ini sudah ada 200 (orang) sejak bom Surabaya dan kita enggak akan berhenti," ujar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Senin (16/7).
Mantan Kepala BNPT itu menjelaskan, Densus terus bergerak memburu jaringan Jemaah Ansorut Daulah (JAD) yang menjadi rujukan pelaku bom Surabaya. Dari 200 orang yang sudah ditangkap, 20 di antaranya tewas.
"Ada 17 orang, ditambah dengan 3 yang di Yogyakarta. Jadi 20 terduga teroris yang meninggal dunia," imbuh Tito.
Suasana di Kaliurang, Yogyakarta (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Kaliurang, Yogyakarta (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
Pengejaran ini akan terus dilakukan sampai kelompok teroris ini habis. Tito memastikan Densus 88 sudah memiliki data anggota jaringan teror dan akan terus dikejar.
"Kita akan urut betul dan kita sudah tahu jaringan ini di mana saja. Kita akan bertindak, kejar. Anda sudah buka pintu, kami tidak akan berhenti masuk," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Mantan Komandan Densus 88 itu tidak ambil pusing dengan kritik soal penindakan tegas terhadap terduga teroris. Aturan hukum di Indonesia maupun PBB menyebutkan, tindakan tegas bisa dilakukan saat pelaku kejahatan sudah membahayakan petugas atau masyarakat.
"Jadi saat ada ancaman seketika kepada petugas atau masyarakat, kita bisa melakuakan tindakan termasuk kekuatan mematikan. Kalau mereka menggunakan parang, senjata api, bom, masa kita imbau-imbau saja," ucap dia.
"Anda sudah menggunakan cara-cara yang mematikan orang lain, petugas, Anda juga harus siap mati memghadapi cara-cara yang kami diberikan kewenangan untuk menggunakan kekuatan mematikan. Saya bersikap tegas untuk masalah terorisme," pungkas Tito.