23 Titik Longsor Kerap Memutus Jalur Waipia-Saleman, Maluku

2 Juni 2018 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalur mudik Waipia-Saleman, Maluku. (Foto: Diah Harni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jalur mudik Waipia-Saleman, Maluku. (Foto: Diah Harni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Terdapat 23 titik longsor di sepanjang jalan Waipia-Saleman, Pulau Seram, Maluku. Adanya sejumalh titik longsor tersebut setelah Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVI Ambon Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat meninjau kondisi infrastruktur di Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Ruas jalan sepanjang 47 km ini menghubungkan Kabupaten Seram Timur-Ambon.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XVI Ambon Satrio Sugeng Prayitno mengatakan, longor tersebut terjadi akibat adanya penebangan liar atau illegal logging.
“Ini memang ruas jalan yang rawan longsor. Selain rawan longsor kan ini juga akibat penebangan pohon juga daerah sini,” ucap Satrio, di Pulau Seram, Maluku, Sabtu (2/6).
Selain maraknya penebangan liar, kondisi jalanan yang menghubungkan Seram Timur ke Pelabuhan Amanai itu juga berpotensi longsor lantaran berada di lokasi patahan.
Jalur mudik Waipia-Saleman, Maluku. (Foto: Diah Harni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jalur mudik Waipia-Saleman, Maluku. (Foto: Diah Harni/kumparan)
“Di sini lokasinya juga pas di patahan-patahan, sehingga mudah longsor,” ucap dia.
Selain sebagai jalur mudik, ruas jalan Waipia-Saleman juga menjadi satu-satunya penghubung antarkota Seram Timur dengan Ambon. Jalur itu, juga merupakan jalur penting karena menjadi jalur logistik bagi warga Seram Timur.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi longsor, Kementerian PUPR mulai bersiaga jika sewaktu-waktu longsor terjadi. Satrio menyebut, ia telah mengerahkan sejumlah petugas untuk terus bersiaga terutama di titik-titik longsor.
Jalur mudik Waipia-Saleman, Maluku. (Foto: Diah Harni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jalur mudik Waipia-Saleman, Maluku. (Foto: Diah Harni/kumparan)
“Sekarang juga kami sudah standby menjaga ruas ini agar tetap bisa berjalan (dilewati). Ini tadi misalnya ada jalan yang tertimbun longsor, langsung kita tangani. Sekitar 4 jam, jalan sudah bisa dilewati kembali,” jelas Satrio.
Satrio melanjutkan, agar peristiwa longsor bisa ditekan, ia meminta kepada pemerintah kabupaten setempat untuk melakukan pengawasan ketat terhadap praktik illegal logging. Hal itu kata dia, bisa meminimalisasi potensi longsor di ruas jalan Waipia-Saleman.
“Jadi ini butuh kerja sama dengan stake holder yang lain terutama dari kepolisian dan dari pemkab. Kami enggak mungkin kerja sendiri, sementara masyarakat juga masih melakukan penebangan liar yang akhirnya longsor dan membuat jalan menjadi terputus,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT