29 Jemaah Haji Indonesia Masih Dirawat di RS Arab Saudi

9 Oktober 2019 6:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan memeriksa jamaah haji yang sakit di Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Mina. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan memeriksa jamaah haji yang sakit di Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Mina. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hampir satu bulan berselang sejak berakhirnya operasional haji, ternyata masih ada jemaah Indonesia yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Tercatat ada 29 jemaah Indonesia di RSAS dan belum bisa dipulangkan karena kondisi kesehatannya yang buruk.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Endang Jumali, Selasa (8/10). Dia mengatakan dari tiga jemaah dirawat di RS Madinah, tujuh di Jeddah, dan 19 di Makkah.
Endang mengatakan, jumlah ini berkurang dari 59 jemaah yang masih dirawat di RSAS sejak kepulangan terakhir jemaah haji 15 September lalu. Sebanyak 21 dari pasien tersebut, kata Endang, meninggal dunia di tengah upaya perawatan. Sementara sembilan jemaah berhasil dipulangkan setelah kondisinya membaik.
"KJRI (Konsulat Jenderal RI) dan KUH (Kantor Urusan Haji) telah memulai proses pemulangan sejak 26 September," kata Endang yang ditemui di Rapat Kerja Nasional Evaluasi Ibadah Haji 2019 di Jakarta.
Pemulangan jemaah haji yang sakit ke tanah air juga memiliki kendala tersendiri. Endang mengatakan, mereka harus berkoordinasi dengan pihak maskapai untuk memberi ruang dan fasilitas di pesawat pada pasien. Di antaranya adalah tempat tidur bagi pasien yang tidak bisa duduk.
ADVERTISEMENT
"Tidak semua jemaah sakit bisa duduk. Kita harus koordinasi dengan maskapai Saudia, karena hanya Saudia yang punya tempat tidur," kata Endang.
Selain itu, KJRI juga harus mengurus visa lagi bagi jemaah yang sakit. Pasalnya, visa haji mereka telah habis dan harus melalui proses perpanjangan visa yang memakan waktu 2 hingga 3 hari. Ditambah lagi, KJRI harus memesan oksigen yang hanya bisa didatangkan dari Jakarta untuk maskapai Garuda Indonesia.
"Jemaah harus menunggu minimal satu minggu untuk bisa dipulangkan," kata Endang.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Yusuf Singka mengatakan selama masa operasional haji mereka telah memulangkan sebanyak 241 jemaah yang sakit ke tanah air.
Jemaah yang saat ini masih dirawat di RSAS, kata dia, kebanyakan menderita penyakit pernapasan dan jantung. Untuk mengawal proses perawatan dan kepulangan mereka, Kemenkes mengirim petugas tambahan ke Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
"Akan ada enam orang untuk mendampingi mereka; dua di Madinah, dua di Makkah, dua di Jeddah, atau yang disebut PPIH jilid dua," kata Eka yang ditemui di tempat yang sama.