news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

29 Ribu Peta yang Sebut Taiwan Negara Dihancurkan di China

25 Maret 2019 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bendera Taiwan. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bendera Taiwan. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Sekitar 29 ribu peta dihancurkan di kota Qingdao, provinsi Shandong, China. Peta-peta itu dianggap bermasalah karena mencantumkan Taiwan sebagai sebuah negara.
ADVERTISEMENT
Diberitakan situs berita Dazhongwang Qingdao yang dikutip South China Morning Post, Minggu (24/9), peta-peta itu rencananya akan diekspor dari China ke sebuah negara. Namun, "kesalahan" pencantuman Taiwan tersebut diketahui petugas bea cukai dan harus dimusnahkan.
Pemusnahan peta dalam 803 kotak itu diperintahkan oleh biro perencanaan dan sumber daya alam Qingdao seraya menegaskan akan memperketat pengawasan agar hal serupa tidak terjadi lagi.
China dan Taiwan terpisah pada 1949 menyusul perang saudara. Pemerintah Taiwan menganggap diri telah merdeka dan jadi negara berdaulat. Sementara China menganggap Taiwan masih jadi bagian dari negara mereka, namun memberontak.
Sikap ini "dipaksakan" China ke negara-negara mitranya dengan "kebijakan satu China". Akibatnya negara penganut kebijakan ini, termasuk Indonesia, tidak punya hubungan diplomatik dengan Taiwan.
ADVERTISEMENT
Menurut Ma Wei, pejabat Departemen Informasi Geografis di Kementerian Sumber Daya Manusia, peta merefleksikan tidak hanya kedaulatan nasional tapi juga pernyataan politis.
Keberadaan peta "bermasalah" ini, kata Ma, telah melanggar kedaulatan dan integritas nasional. Jika sampai ke tangan orang asing, peta ini bisa disalahgunakan dan jadi patokan wilayah China.
"Ini ancaman serius bagi keamanan nasional," kata Ma.
China tidak main-main dalam hal ini. Beberapa kali pemerintah China memaksa perusahaan besar meminta maaf karena mengakui Taiwan sebuah negara.
Tahun lalu, perusahaan Amerika GAP meminta maaf karena merilis t-shirt bergambar peta China yang tidak menyertakan Taiwan. Perusahaan lainnya seperti maskapai Delta Airlines, hotel Marriott hingga kosmetik MAC juga pernah melakukan hal yang sama.
ADVERTISEMENT