3 Cawapres Jokowi dengan Elektabilitas Tertinggi: Anies, Gatot dan AHY

Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo & Agus Yudhoyono (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan, Aditia Noviansyah/kumparan, Fanny Kusumawardhani/kumparan)

Lembaga survei Indo Barometer merilis elektabilitas sejumlah tokoh yang menjadi kandidat cawapres Joko Widodo di pemilu 2019. Hasilnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati peringkat pertama dengan elektabilitas tertinggi 20,6 persen.

Lalu mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berada di peringkat kedua dengan 17,6 persen. Sementara itu, Agus Harimurti Yudhoyono berada di peringkat ketiga dengan 16,7 persen. Wali Kota Bandung yang saat ini maju menjadi calon Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, berada di peringkat keempat dengan 16 persen.

Survei elektabilitas Capres-Cawapres. (Foto: Dok. Indo Barometer)

Nama Menteri Keuangan Sri Mulyani juga masuk di bursa yaitu peringkat kelima dengan elektabilitas sebesar 4,1 persen. Kapolri Jenderal Tito Karnavian berada di peringkat keenam dengan 3,1 persen.

Sementara anggota Wantimpres Agum Gumelar mengekor di peringkat ketujuh dengan 2,4 persen. Menko PMK Puan Maharani mengantongi elektabilitas 1,7 persen. Ketum PKB Muhaimin Iskandar berada di peringkat kesembilan dengan 1,7 persen.

Indo Barometer juga mengukur syarat utama pendamping Jokowi di 2019. Ketegasan menjadi faktor utama yaitu 11,4 persen. Syarat kedua, cawapres Jokowi harus berasal dari kalangan militer. Ketiga, cawapres Jokowi harus jujur dan dekat dengan rakyat. Berpengalaman dalam pemerintahan juga menjadi syarat cawapres Jokowi.

"Sebanyak 11,4 persen menilai cawapres Jokowi harus tegas. Kemudian 10,3 persen menilai cawapres Jokowi harus dari kalangan militer," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, saat paparan di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/2).

Survei elektabilitas Capres-Cawapres. (Foto: Dok. Indo Barometer)

Survei digelar di 34 provinsi dengan 1.200 responden, dengan margin of error sebesar ± 2.83%, pada tingkat kepercayaan 95%. Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.

Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Waktu pengumpulan data pada tanggal 23 – 30 Januari 2018. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.