3 Kisah Perempuan Berjilbab yang Pelihara Anjing

26 Maret 2018 17:06 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perempuan berjilbab yang pelihara anjing. (Foto: Facebook/Desy Marlina & Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perempuan berjilbab yang pelihara anjing. (Foto: Facebook/Desy Marlina & Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kisah Hesti Sutrisno, perempuan bercadar yang memelihara anjing menuai pro dan kontra. Sebagian masyarakat mengapresiasi apa yang dilakukan Hesti, namun sebagian lainnya mengecam karena Hesti sebagai muslimah memilih untuk memelihara belasan anjing.
ADVERTISEMENT
Selain itu banyak orang yang meragukan keislaman Hesti karena bergaul dengan banyak anjing. Tetapi, ia tetap bersikukuh, hanya Tuhanlah yang berhak menilai. Yang pasti, Hesti sudah mensucikan diri kala terkena air liur anjing-anjingnya. Segala tentang hidup dan apa yang dia lakukan telah dipasrahkan pada sang Ilahi.
Kisah serupa ternyata pernah terjadi pada wanita berjilbab lainnya. kumparan (kumparan.com) merangkum 3 kisah wanita berjilbab yang pelihara anjing.
1. Desy Marlina
Desy Marlina. (Foto: Facebook Desy Marlina )
zoom-in-whitePerbesar
Desy Marlina. (Foto: Facebook Desy Marlina )
Desy Marlina, wanita berhijab asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, menjadi malaikat bagi anjing dan kucing yang telantar di jalanan. Dia mengadopsi dan memberi makan anjing dan kucing yang kelaparan.
Kecintaannya terhadap hewan kaki empat tersebut sudah muncul sejak ia kecil. Meski banyak menuai komentar negatif tentang dirinya, Desy tidak mempedulikannya dan tetap fokus pada tujuan baiknya untuk menolong anjing dan kucing yang telantar di jalan.
ADVERTISEMENT
Kini Desy sudah banyak mengadopsi anjing dan kucing. Jumlahnya pun tak sedikit, melainkan ada 49 kucing dan 115 anjing. Hewan-hewan tersebut dia dapatkan dari jalanan dalam kondisi menyedihkan dan tak terurus.
“Anjing-anjing ini saya dapat di jalan. Kadang dalam kondisi sakit seperti buta atau luka, saya bawa ke rumah. Mereka diobati dan kalau sudah sembuh saya rawat. Kalau mati juga saya kubur selayaknya manusia,” Desy.
Desy mengungkapnya dia mengetahui air liur anjing adalah najis. Untuk menghindari najis tersebut ia selalu bersuci dengan air dan tanah sesuai ajaran Islam setelah bersinggungan dengan anjing.
"Jadi setiap ingin salat, saya selalu mencuci tangan dengan air mengalir minimal tiga kali, lalu berganti pakaian, selalu bawa baju lima setel" ucapnya.
ADVERTISEMENT
2, Hesti Sutrisno
Hesti Sutrisno merawat 11 anjing dan 20 kucing (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hesti Sutrisno merawat 11 anjing dan 20 kucing (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Hesti Sutrisno, wanita asal Tangerang Selatan hidup dengan belasan anjing yang ia dapat di jalanan dan berbagai tempat lainnya. Hampir tiga tahun sudah, Hesti dan keluarganya berbagi tempat tinggal dengan anjing-anjing itu.
Bermula dari pertemuan dengan anjing pertama, John, yang ia temukan dalam keadaan tak terawat, Hesti menjadi jatuh cinta dengan hewan berkaki empat itu. Hingga kini ia telah merawat belasan anjing,
Merawat banyak anjing di rumahnya, tak membuat Hesti mengalami kesulitan. Meski kadang anjing-anjing tersebut menjilati jubah panjangnya, menciumnya, dan mengejarnya.
"Saya enggak hobi, saya memberi tempat kepada mereka. Enggak setiap hari saya pegang, jadi enggak ada masalah, saya enggak merasa ribet," sebut Hesti.
ADVERTISEMENT
Walaupun banyak orang yang meragukan keislaman Hesti karena bergaul dengan banyak anjing. Tetapi, ia tetap bersikukuh, hanya Tuhanlah yang berhak menilai. Yang pasti, Hesti sudah mensucikan diri kala terkena air liur anjing-anjingnya.
"Saya gini saja, agama Islam itu mudah. Segala sesuatu yang ada itu Allah beri kemudahan, seperti air liur anjing itu kan najis, tapi Allah kasih cara mensucikannya seperti apa. Mungkin kalau enggak kasih cara mensucikannya saya juga enggak akan berani. Tapi kan Allah sudah kasih caranya, jadi enggak ada yang perlu saya khawatirkan," terang Hesti.
3. Norashikin Ahmad
Norashikin Ahmad, wanita berjilbab asal Alor Gajah, Malaysia, menjatuhkan pilihannya untuk merawat anjing dan kucing yang telatar. Sebagai negara yang mayoritas memeluk agama Islam, banyak warga yang protes tindakan Norashikin untuk memelihara anjing.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Asia One, Senin (26/3), banyak masyarakat yang menyiksa anjing milik Norashikin karena tidak setuju dengan tindakannya yang memelihara anjing.
"Sering mendapati anjing saya mati terjerat lehernya saat saya tidak di rumah, mereka disiksa oleh orang-orang yang tidak suka dengannya," ujar Norashikin
Melihat banyaknya anjing yang terlatar, Norashikin akhirnya membangun pusat perlindungan untuk hewan terlantar di dekat rumahnya.
Norashikin mengaku tiap bulannya menghabiskan sekitar RM3.000 atau sekitar Rp10 juta untuk makanan dan RM10.000 atau sekitar Rp35 juta untuk obat. Namun Norashikin tidak merasa terbebankan karena banyak masyarakat yang juga membantu memberikan dana.