3 Pelajar Sekolah Dilarang Ikut Tur Gedung Putih karena Bukan Warga AS

Rombongan sekolah Henry Hudson Regional School di Gedung Putih, Amerika Serikat. (Foto: Facebook/Henry Hudson Regional School District)

Tiga anak sekolah Henry Hudson Regional School, New Jersey, Amerika Serikat, dilarang masuk ke dalam Gedung Putih saat sedang tur bersama rombongan sekolah.

Gedung Putih sudah menginformasikan kepada pihak sekolah sebelum tur berlangsung bahwa warga non AS harus menyertakan identitas, terlepas berapapun usianya. Peraturan tersebut, kata Direktur Komunikasi First Lady, sudah berlaku sejak lama.

"Syarat tersebut tidak berubah di bawah administrasi kami," kata Stephanie Grisham kepada The Post.

Karenanya, Secret Service menghentikan langkah dua anak yang berasal dari Swedia dan satunya dari Kolombia ketika mereka tidak bisa menunjukkan kartu identitasnya.

Pihak sekolah diduga lupa mengingatkan siswanya terhadap detail kecil itu sebelum keberangkatan. Padahal, pihak sekolah sudah mengirimkan daftar nama yang akan ikut serta dalam tur tersebut berbulan-bulan sebelumnya kepada pihak Gedung Putih.

Dilansir Independent, anggota dewan sekolah Karen Horner mengatakan, muridnya kecewa dengan kejadian tersebut.

"Dia sangat kecewa. Mungkin dia lebih kecewa daripada anak-anak yang lain," kata Horner.

Salah satu orang tua siswa juga menyatakan kekesalannya. "Apa yang akan dilakukan anak berusia 12-13 tahun? Itu tidak masuk akal," kata perwakilan orang tua siswa.

Kesialan mereka tidak berhenti sampai di situ. Sebelum tiba di Gedung Putih, rombongan Henry Hudson Regional School itu telah menempuh badai salju selama berjam-jam. Akibatnya, rencana mereka untuk tur di ibu kota kandas.

Gedung Putih (Foto: Reuters/John Pryke)

Cuaca yang buruk juga membuat mereka gagal makan siang di halaman Gedung Putih. Mereka hanya sempat tur di lantai satu yang merupakan kediaman resmi presiden. Sayangnya, tur tersebut juga tidak mempertemukan rombongan sekolah itu dengan Presiden AS Donald Trump, keluarganya, dan Ruang Oval.