3 Tersangka Penyerangan Kafe di Tebet Masih Pelajar

9 Agustus 2019 17:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar (tengah) saat rilis kasus penyerangan kafe di Tebet. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar (tengah) saat rilis kasus penyerangan kafe di Tebet. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Polres Jakarta Selatan telah menetapkan delapan tersangka dalam kasus penyerangan Komandan Cafe di Tebet saat nonton bareng PSM Makassar vs Persija Jakarta, Selasa (6/8) lalu. Mereka adalah GDP, SF, FR, S, TR, FR alias N, AS, dan MRS.
ADVERTISEMENT
Mereka diamankan di beberapa tempat, yaitu sebuah minimarket di Jalan Kiai H. Abdullah Safei, Tebet. Serta rumah kontrakan yang beralamat di Jalan Keselamatan Ujung dan Jalan Bali Matraman, Manggarai Selatan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, dari kedelapan tersangka, tiga orang di antaranya masih berusia di bawah umur dan berstatus pelajar.
"Dari 8 orang itu, 5 orang sudah dewasa. Yang 3 orang ini masih kategori di bawah umur karena masih pendidikan di sekolah juga," ujar Indra di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat (9/8).
Tersangka dihadirkan saat rilis kasus penyerangan kafe di Tebet. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Tiga orang yang masih berstatus pelajar yaitu MRS (17), AS (15), dan FR alias N (18). Saat ini, polisi telah melakukan penahanan terhadap lima tersangka tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk tiga tersangka yang masih berstatus di bawah umur tidak ditahan, setelah mendapat jaminan dari orang tuanya.
"Tiga orang ini dengan jaminan orang tua (tidak ditahan) karena masih sekolah. (Tapi) tetap kita proses kasusnya, namun tidak ditahan. Prosesnya tetap berjalan," jelasnya.
Tak hanya itu, dari delapan tersangka rupanya ada kakak-adik, yakni GDP dan S. GDP bekerja sebagai pengamen, sementara S adalah penjaga parkir di salah satu minimarket.
Kondisi kerusakan pasca rusuh di Komandan Caffe. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Yang jelas ini tindakan individu masing-masing, dia lakukan tindakan tidak benar, pengeroyokan dan sebagainya. (Ini) gerakan perorangan, (secara) spontanitas," tutur dia.
Indra menegaskan pihak suporter Persija dan PSM juga telah saling bertemu untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
"Para korlap kedua belah pihak baik Persija dan PSM sudah bertemu. (Mereka) rangkulan tidak ada masalah. Tidak berkepanjangan dari kedua belah pihak, tidak ada masalah lagi sekarang," tutup Indra.
Insiden penyerangan Komandan Cafe terjadi pada Selasa (6/8) lalu. Saat itu, sekelompok orang tiba-tiba melakukan penyerangan usai gelaran nobar final Piala Indonesia antara Persija melawan PSM di Komandan Cafe.