3 Tips Sebelum Kamu Ajukan Beasiswa di AS

15 November 2018 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cari info mengenai beasiswa. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Cari info mengenai beasiswa. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amerika Serikat adalah salah satu negara yang menawarkan program beasiswa menarik bagi mahasiswa Indonesia. Peminatnya juga banyak sekali dari tanah air.
ADVERTISEMENT
Karima Nurrahmi Yulia, penerima beasiswa Fullbright dari Pemerintah Amerika Serikat memberikan beberapa tips untuk pelajar Indonesia yang berminat melanjutkan jenjang pendidikan ke Negeri Paman Sam.
Pertama, do your own research. Lakukan riset mengenai jurusan, universitas, dan beasiswa yang tersedia. Menurut Karima, pelajar harus tahu betul bidang apa yang mereka minati untuk dipelajari lebih lanjut. Setelahnya, baru sesuaikan dengan universitas.
“Jadi benar-benar cari apa yang kamu inginkan,” kata Karima di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Pusat, Rabu (15/11).
“Waktu itu pertama aku lakukan pasti riset, riset soal universitasnya, jadi bahkan jauh sebelum ke Amerika aku tahu mau mempelajari apa, terus cari universitas mana aja yang dia punya bidang yang memang aku cari,” jelas Karima.
ADVERTISEMENT
Kedua, setelah memantapkan pilihan pada bidang dan universitas yang dituju, lakukan tes sertifikasi bahasa dan tes standardisasi. Setiap universitas memiliki ketentuan yang berbeda-beda.
Untuk universitas di Amerika Serikat, umumnya tes sertifikasi bahasa menggunakan nilai IBT TOEFL dan tes standar yang dibutuhkan adalah Graduate Record Examination (GRE).
Karima Nurahmi (kiri), Caroline (tengah), Cameron Torreon (kanan), dalam jumpa pers Pekan Pendidikan International di Kedubes AS, Kamis (15/11). (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Karima Nurahmi (kiri), Caroline (tengah), Cameron Torreon (kanan), dalam jumpa pers Pekan Pendidikan International di Kedubes AS, Kamis (15/11). (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
“Jadi persiapan bahasa inggris dan tes GRE, (yaitu) tes analytical thinking, vocabulary, dan kemampuan logic,” ujar Karima.
Menurut Karima, tidak perlu mengikuti les khusus untuk menghadapi tes-tes tersebut. Selama ada kemauan, belajar dapat dilakukan di mana pun dan kapanpun.
“Aku belajar sendiri, dari buku, dari internet, di mana pun bisa nemu aku belajar,” ujar Karima.
“Dan kalau kamu mau belajar bahasa Inggris bisa baca-baca koran di New York Times, The Economist, pokoknya koran-koran kayak gitu, karena nanti kalau di tes, GRE apalagi, itu yang keluar bukan vocabulary di TV, tapi yang lebih formal, yang biasa dipakai jurnalis atau academic writing,” tambahnya lagi.
ADVERTISEMENT
Ketiga, galakkan aksi sosial. Menurut Caroline, konsultan pendidikan dari pusat kebudayaan Amerika Serikat @america, kegiatan sukarelawan memiliki nilai plus tersendiri untuk mahasiswa.
“Kalau nanti memang mau kuliah ke Amerika, disiapkan nggak cuma tes-tesnya saja bagus, tapi the whole setnya itu harus outstanding,” ujar Caroline.
“Jadi dilihat juga mungkin mulai dari sekarang coba volunteer work, lebih aktif di sekolah, di komunitas, itu jadi nilai plus, jadi lebih menarik di mata universitas,” pungkasnya.