3 Warga Luka saat Sekelompok Massa Lakukan Aksi Anarki di Ciracas

12 Desember 2018 13:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pos Ronda RW 05, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, dirusak sekelompok massa berbadan tegap dan rambut cepak. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pos Ronda RW 05, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, dirusak sekelompok massa berbadan tegap dan rambut cepak. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tiga orang warga RW 05, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, mengaku dianiaya sekelompok massa yang melakukan penyerangan. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (11/12) malam saat sedang berada di pos ronda.
ADVERTISEMENT
Penganiayaan dilakukan diduga karena sekelompok massa tersebut tengah mencari keberadaan tukang parkir yang melakukan penganiayaan di depan Arundina Mart, Senin (10/12). Namun, tanpa konfirmasi, sekelompok massa ini memukuli siapa saja yang ditemui di lokasi. Salah satu sasarannya ada di RW 05.
Salah satu warga berinisial S mengatakan, penyerangan tersebut terjadi secara spontan. Ia yang tengah mengobrol dengan dua warga lainnya tiba-tiba didatangi puluhan massa.
Pos Ronda RW 05, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, dirusak sekelompok massa berbadan tegap dan rambut cepak. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pos Ronda RW 05, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, dirusak sekelompok massa berbadan tegap dan rambut cepak. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
"Main hakim sendiri saja. Kita lagi ngobrol gini langsung dia tanya, 'kamu orang mana?' baru ngomong gitu langsung dihajar," ucap S saat ditemui di sekitar kediamannya, Rabu (12/12).
Menurut S, selain memukuli warga, massa tersebut juga merusak fasilitas RW yakni pos ronda. Di pos ronda tersebut, masih terlihat bercak darah dari tiga korban yang dilukai.
ADVERTISEMENT
Akibat serangan tersebut, S harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami tiga luka sobek di bagian kepala. "Depan ini lima (jahitan), satunya tiga (jahitan), belakang dua (jahitan)," ungkapnya.
Sama halnya dengan S, E yang juga merupakan warga sekitar, ikut mengalami tindakan serupa. E bercerita, dirinya pada malam itu hendak pergi membeli makanan di pinggir jalan. Namun begitu tiba di dekat pos ronda, ia langsung dipukuli oleh massa.
Warga RW 5 luka 10 jaitan di kepala oleh sekelompok massa berbadan tegap dan berambut cepak di Ciracas. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga RW 5 luka 10 jaitan di kepala oleh sekelompok massa berbadan tegap dan berambut cepak di Ciracas. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
Pria paruh baya ini hanya bisa pasrah ketika dihajar. Bahkan, ia bercerita, walaupun sudah minta ampun massa masih tetap memukulinya. Padahal E sama sekali tidak teribat dalam insiden penganiayaan perwira TNI.
"Pokoknya pengeroyokan massal saja. Saya enggak tahu dari mana-dari mana. Saya sudah enggak bisa apa-apa di situ. Saya langsung pulang ke sini. Diduganya apa tuh saya enggak tahu, pokoknya saya lagi santai saja, saya mau jalan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Saya lari, sampai depan rumah masih dikejar. Di depan rumah sudah darah banyak masih dipukul," tambahnya.
Dari penjelasan warga, lokasi rumah tukang parkir yang menghajar anggota TNI ada di RW sebelahnya, yakni RW 06. Namun karena kadung emosi, massa tersebut langsung memukuli warga tanpa melakukan konfirmasi.