350 Personel Gabungan Gerebek Sampah di Kolong Tol Cawang-Tj Priok

20 April 2018 9:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerebek Sampah di Kolong Tol Cawang - Priok (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gerebek Sampah di Kolong Tol Cawang - Priok (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta melakukan gerebek sampah di kolong Tol Cawang-Tanjung Priok, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kegiatan itu diikuti oleh 350 personel gabungan TNI, Polri, Dinas Lingkungan Hidup Kelurahan Papanggo, dan PPSU Papanggo.
ADVERTISEMENT
Gerebek sampah dilakukan mulai pukul 08.30 WIB. Usai apel, semua personel berpencar mengumpulkan sampah di lokasi.
Sampah itu dikumpulkan menggunakan garpu besi. Lalu dimasukan ke dalam plastik sampah hitam. Plastik tersebut akan dikirim menggunakan gerobak motor ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Waduk Cincin.
Gerebek Sampah di Kolong Tol Cawang - Priok (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gerebek Sampah di Kolong Tol Cawang - Priok (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Kapolsek Tanjung Priok Kompol Supriyanto berharap dengan gerebek sampah ini kondisi di kolong tol jadi tidak kumuh.
“Harapan saya mudah-mudahan di sini bersih, enak dilihat, jadi jangan sampai sekarang kan kumuh,” kata Supriyanto di lokasi gerebek sampah, Jumat (20/4).
Kasdim Mayor Sitorus saat gerebek sampah (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kasdim Mayor Sitorus saat gerebek sampah (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Sementara itu Kasdim Jakarta Utara Mayor Sitorus mengatakan dengan lingkungan bersih masyarakat bisa terhindar dari bencana, seperti banjir. Selain itu, kebersihan lingkungan juga membuat warga terhindar dari penyakit.
ADVERTISEMENT
“Kita berharap sampah di lingkungan ini kita bersihkan dengan tujuan menghindari bencana alam dalam arti banjir. Kemudian yang kedua bencana dalam arti penyakit. Untuk itu dengan adanya kegiatan pagi ini lingkungan bersih kita bisa hidup sehat,” ujar Sitorus.
Sampah yang menggunung di kolong tol tersebut telah menumpuk sejak tahun 1996 atau zaman Orba. Akses yang sempit membuat alat berat sulit masuk ke gunung sampah yang menjadi tempat makan kambing dan ayam peliharaan warga.